Selasa, 07 Oktober 2008

(semoga)Aku Tak Membutuhkan Kebahagian (yang hanya berarti) di Dunia

Ketika yang lain sedang asik melewati masa SMAnya..
Ketika yang lain telah merasakan kebahagiaannya..
Kebahagiaan, sebagai seorang anak SMA..
Baiklah,
Aku di sini..
Sejak pertama hingga kini..
Masih mencoba untuk memahami..
Memaknai..
Aku di sini,
Yang kini berdiri
Tercatat sebagai anak SMA,
Yang (katanya) tak dapat menghayati masanya..
Mereka bahagia, begitu pun aku-
Tidak!
Aku, menderita
Mereka tertawa, begitu pun aku-
Tidak!
Aku, meronta
Merintih... Menangis... seraya Meminta...
Namun kumencoba untuk menghibur..
Menyebut-nyebut Asma Allah sebagai Pelipur..
Yaa Allah Yaa Rahmaan..
Aku tak butuh kebahagiaan seperti mereka
Kuyakin itu hanya kebahagiaan dunia,
Semata
Yaa Allah Yaa Rahiim..
Aku hanya butuh Engkau, Allah..
Yang senantiasa memberikan CahayaMu,
Padaku
Pada seorang hamba yang selalu merasa beku..
Ya.. begitu beku!
Takkan lunak hatiku,
Bila tak ada Sinaran Cahaya KebesaranMu
Yaa 'Aziiz..
Jadilah Engkau sebagai Penguatku..
Pangkulah aku..
Agar tak merasa sepi di kala yang lain ramai,
Agar tak merasa sedih di kala yang lain bahagia,
Agar tak merasa kecewa di kala yang lain berjaya..
Karena aku, di sini..
Dalam pangkuanMU..
Allahu Ma'i..

Yaa Bidadara

Dalam hati, sungguh aku rindu
Namun untuk jujur, aku tak mau
Malu..
Aku hanya ingin menanti
Bukan ikhtiar tak mau kujalani,
Namun kukhawatir kan merusak iman diri
biarkan semua itu berjalan secara alami
Sesuai, dengan qadha Ilahi Rabbi..
Baik di dunia,
Maupun di akhirat,
Akan tetap kunanti..
Namun hati penuh sangat mengharap,
Agar dipertemukan, dalam naungan Ilahi..
Di SURGA
Ataupun,
Di DUNIA
Akan tetap dan pasti kuterima..
Asal Allah meridhai,
Ayah dan Bunda merestui

mumpung blogspot itu tulisannya jarang dikomentarin, karena itu, saya berani ngepublish tulisan ini..
weheheh... *pengecut:P*

Alhamdulillaahirabbil'aalamiin
Senin, 06 Oktober 2008

Yang Tersadar Namun Tak Mau Memahami dan Bergerak!!!

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Renungan untuk kita yang tlah melupakan dan meninggalkan kebiasaan

Yang tlah mendekatkan diri kita kepada Allah, di bulan ramadhan..

Memang kita terjatuh, namun karena ulah siapa?

karena ulah kita sendiri..

Maka dari itu, mari bangkit!!!

Memang ramadhan tlah berlalu

Memang syawwallah yang sedang ditempuh

….

Lalu mengapa??

Mengapa kwalitas tilawah kita mesti menurun??

Tahajjud dan dhuha kita menjadi jarang!!

Hafalan kita..?? bagaimana dengan hafalan kita..??

Tak bertambah walau satu ayat..

Bahkan itu karena ulah kita, yang malas membuka kitab suci al-qur’an

Do’a kita tak serintih dulu..

Muhasabah kita tak serajin dulu..

Amal shalih kita tak sebanyak dulu..

Dulu…. dulu…. dulu…. ketika ramadhan….

Namun mengapa ketika kita tersadar,

Kita tak mau bergerak???

Merasa nyamankah kita dengan keadaan diri yang seperti ini???

Padahal hati kita merintih.. menangis.. melihat kwalitas iman diri..

Hati, jiwa, tubuh kita butuh cahaya Illahi…

Namun kini kita jauh dariNya..

Ulah siapa?

Ulah kita…

Merasa sudah menangkah kita,

Merasa sudah dibakarkah segala dosa-dosa kita,

Merasa sudah sucikah kita,

Karena sudah melewati bulan ramadhan??

Bulan di mana terbakarnya segala dosa kita,

Diampuninya segala kesalahan-kesalahan kita,

Berperangnya kita dengan hawa nafsu kita sendiri..

Namun yakinkah kita menjadi orang yang sukses dan berhasil..????

Tengoklah diri kita yang sekarang

Apa yang sudah kita berikan untuk Allah, di bulan syawwal ini..??

Bahkan al-qur’an, pedoman hidup kita jarang kita sentuh!

Kita lebih senang membaca komik atau novel-novel yang tak membuahkan manfaat untuk diri kita di akhirat nanti..

Bahkan tahajjud dan dhuha pun tak rajin lagi kita kerjakan!

Kita lebih senang tidur.. tidur.. tidur..

Mengaku lelah karena terus menerus bersilaturrahim..

Apakah itu yang menjadi alasan???

Padahal kedua hal itu adalah bertolak belakang!

Bahkan kita sudah tak mampu untuk menghafal ayat-ayat Allah..

Karena kesalahan kita sendiri,

Terlalu memanjakan diri!!!!

Dan akhirnya, kita lemahkan do’a..

Lupakan muhasabah..

Berfikir,

Shalat ya hanya shalat! Mau apalagi???

Tak perlu dimaknai! Hanya akan membuang waktu!!!

Astaghfirullahal’adziim…

Betapa miskinnya akhlak kita..

Kalau begini, apakah kita lulus dari ramadhan ini?

Apakah orang yang lulus akan berlaku seperti ini??

Tentulah tidak, dan sama sekali bukan!

Sesungguhnya perpisahan dengan ramadhan bukanlah akhir dari pertempuran,

Tapi itulah awalnya!

Pertempuran baru dimulai!

11 bulan kita beristiqomah menjadi hambaNya seperti di bulan ramadhan..

Bisakah kita?

Istiqomah tidaklah mudah!

Hanya orang yang mau, yang bisa!

Menghadap Allah dengan kemenangankah kita??

Seraya berkata; “Ya Rabbana, kami tlah menjalankan tugas kami, terima dan ridhailah kami..”

Atau sebagai manusia yang kalah..???

Yang tiada lagi tempat kita di surga,

Bahkan untuk mencium wangi kesturi pun kita tak dapat!!!!

Allaaahu Akbar..

Tendangan Allah, melempar kita ke nereka!

Membakar hangus jasad ini..

Seluruhnya..

Habis..

Tumbuh..

Habis..

Lagi..

Lagi..

Ooo.. Rabb, celakanya kami..

Yang tersadar namun tak mau memahami..

Yang tersadar namun tak mau bergerak..

Itulah kami,

Yang selalu menuruti nafsu diri,

Nafsu syaithani..

Astaghfirullahal’adziim..

*yang tersadar,lupa,ingat,namun tak mau memahami,beristighfar..*

Isma