Senin, 04 Januari 2010

Aku Berharap, Allah Mengizinkanku Tuk Dapat Terus Mendampingimu

Bismillahirrahmanirrahim,

Teringat sore itu, Selasa 5 Mei 2009.
Saat seorang ibunda dari adik kelas tercinta tlah dizinkan ALLAH untuk beristirahat
Aku ikut memandikan, seonggok manusia yang masih dibutuhkan ummat,
Ah, sungguh tak dapat kusembunyikan kesedihan mendalam yang tergurat
Tika aku menyapu tubuh sucinya, air mata yang tlah terbendung tak mampu lagi tuk ku tampung
AKu terus memikirkan, apa aku masih berdaya, saat yang kumandikan adalah bunda?
Sungguh, hatiku sesak....
Tak dapat aku hidup tanpa bunda walau hanya sejenak....
Malam hari kami pulang ke rumah
Dalam malam hening seketika tercipta
Membludak emosi dalam jiwa
Saat bunda mengucapkan,
"Isma, nanti bunda beritahu di mana bunda menyimpan kain panjang., isma harus ingat itu, kalau bunda sudah dipanggi ALLAH, jadi gak repot lagi nyari-nyarinya...."
Yaa Rabbi....!
Aku yang lemah, aku yang cengeng
Tentu aku tak mampu lagi untuk menahan tegar tak menitikkan air mata

Kulla Nafs, Dzaaiqatul mauut...

Sore tadi, saat kuterima kabar dari guruku tercinta, Ibu Desvi
Membuat hatiku tersentak lebih hebat lagi....
Guru bahasa arabku, Bu Sholihah kala SD kini telah pergi
Meninggalkan suami dan satu orang jundiy....
Ya ALLAH....
Kemarin adik kelasku meninggal,
Hari ini guruku....
Astaghfirullahal'adziim.....
Kembali bunda mengucapkan sesuatu yang membuatku kembali teringat,
Bahwa bunda, adalah milik-Nya
"Isma, kalau bunda meninggal, bunda maunya dimandikan sama kalian.... kalau ayah bisa jadi amilnya, gak usah dengan yang lain,,"
Yaa ALLAH...
Rasanya tanpa kata-kata itu terucap pun,
Aku akan tetap memandikan bunda, kelak
Ketika aku memang diizinkan oleh ALLAH untuk mendampingi ayah dan bunda sampai akhir hayat....

Wa amithaa, 'alasy-syahaadati fii sabiilik!
aamiin Ya ALLAH :')

اللهم غفرلها ورحمها وعفنا وعفعنها, اللهم جعلها من اهل الخير و اهل التقى يا رب العالمين