Jumat, 09 April 2010

Niat, Untuk Bangkit!

Bismillahirrahmanirrahim

jika diri kita sedang terjatuh, tak ada lagi yang mampu meraih jemari kita, selain niat dari dalam diri kita masing-masing. yah, seminimal-minimalnya, itu bagi saya.
tidak ada yang serba kebetulan di dunia, pasti segalanya telah direncakan oleh Allah. seperti saat ini. saat saya sedang merasa jauh darinya, bukan sebuah kebetulan saya membuka email dari kawan, bukan sebuah kebetulan juga emailnya masuk ke dalam inbox email saya. semua telah diatur.
andai saya tidak berniat untuk membuka email itu, mungkin saja kondisi hati masih perlu ditangisi.
salah satu emailnya, yang masuk ke dalam inbox saya, yang berhasil menampar hati saya, yang berhasil mendesak air mata saya keluar, adalah biografi tentang Bapak Bangun Gito, atau yang lebih sering dikenal dengan Gito Rollies.

yang begitu berkesan dalam ceritanya adalah ini.....

“Mengapa Allah memberikan hidayah kepada diriku yang kerdil ini? Mengapa Allah menciptakan makhluk yang penuh dosa ini?”

Gito mengaku harus merenung lama untuk menemukan jawaban itu. Setelah dia menjalankan shalat dan menunaikan haji, jawaban itu baru mampir di benak dan pikirannya. “Ternyata, Allah menciptakanku untuk menjadi manusia baik. Semula mengikuti idolaku, Mick Jagger. Aku menjadi penyanyi dan rekaman lalu mendapat honor. Tapi itu bukan kebahagiaan sepenuhnya buatku.”

“Mick Jagger itu dulu menjadi idolaku. Ikut mabok, main cewek, dan seabrek dunia kelam lain. Tapi sekarang aku mengidolakan Nabi. Dan sekarang, aku menemukan nikmat yang tiada tara.”
Sungguh, seorang yang dulu jauh dari sinar cahaya kedamaian, ketenangan, ketentraman kini bisa begitu dekat dengan Rabb-nya bercengkraman dengan kebahagiaan.
subhanallah...
subhanallah.....
subhanallah.......
padahal saya?
padahal antum?
padahal kita?
saya terlalu berbangga diri dengan keimanan yang ada sejak dalam buaian.
astaghfirullah...
padahal iman seseorang hendaknya senantiasa di update, setiap saat.
memang al imanu yazidu wa yanqus, tetapi jangan sampai yanqus, yanqus wa yanqus. na'udzubillah....
terus bergerak, mengikuti arah, di mana Allah, berada!
Kamis, 08 April 2010

Adikku, Inspirasiku

Bismillahirrahmanirrahim

Rasanya ingin sekali bercerita tentang adik-adik saya di sekolah, di organisasi ataupun di tempat lain, yang paling berpengaruh dalam hidup saya.
sebenarnya, memang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun paling tidak ada beberapa di antara mereka yang ingin saya ceritakan di sini.

sungguh saya mencintai mereka, karena Allah Ta'ala.

urutan penyebutan tidak berdasarkan posisi mereka di hati saya. heheheh

Salsabila Zakiyyah

saya memang baru kenal adik ini 4 tahun silam, saat Salsa ditakdirkan oleh Allah untuk juga bersekolah di SMPIT Ummul Quro bersama dengan saya.
tidak begitu saya kenang saat awal-awal kami bertemu, atau jangan-jangan kami dekat karena... ah, saya benar-benar lupa.
tapi yang jelas, Alhamdulillah setiap manusia yang satu fikrah mungkin akan dipertemukan oleh Allah Ta'ala. jalan pikir saya dengan salsa kurang lebih sama, bagaimana cara kita menyikapi hidup ini, mengambil hikmah dan pelajarannya, dsb. bermula dari sana, kita sering bercurhat-curhat ria.
saat saya lulus smp, dan masuk ke SMAN 2 Cibinong, saya juga berharap Salsa masuk ke SMA ini juga, tapi Allah Ta'ala menentukan lain, Salsa masuk ke salah satu SMAN di bogor. alhamdulillah, sampai saat ini juga, dia masih menjaga keimanannya. atau memang dia kuat?
tapi jujur, bagi saya, masuk ke SMA Negri, lingkungan yang teramat berbeda, heterogen, adalah ujian berat bagi keimanan saya.
semoga Allah senantiasa menjagamu, melindungimu, dan menaungi keluargamu dengan awan hidayah Allah :)


Arrijal Hanif

Yup, saya juga kenal dengan adik ini di SMPIT Ummul Quro. tapi, tidak dari awal, bahkan terkesan terlambat, saya baru mulai mengenalnya satu tahun silam.
sebelumnya saya sering mendengar guru komputer saya, pak Thyeadi Tungson sering menyebut nama-nama muridnya yang lumayan menonjol, yah nama Arrijal haniflah disebut.
kalau saya tidak salah ingat, saat itu lagi musim-musimnya daftar masuk SMA. saya berpapasan dengan Hanif di depan bubur ayam di ujung jalan. saya sapa dia terlebih dahulu, karena kalau saya tidak memulai, mungkin tidak akan terbuka percakapan itu,
saya: "Jadi masuk mana hanif?"
Hanif: "Ini, mau ke SMANTi (sambil memperlihatkan map yang entah apa isinya, mungkin persyaratan masuk SMAN 3 Bogor)"
saya: "ooo, jadinya SMANTi?"
Hanif: "InsyaAllah, mau coba dulu."
Saya: "Ok! hati-hati ya."
Hanif: "Iya ka, duluan.... Assalamu'alaykum."
saya: "Wa'alaykumussalam."
-has edited-
dari sana, komunikasi berlangsung di dunia maya, tepatnya di facebook waktu akun saya belum almarhumah.
senang rasanya bisa kenal Hanif, selain cerdas, dia juga hanif kok! sesuai dengan namanya. benar-benar memahami bahwa saya kakaknya dia adiknya, padahal kalau dilihat dari tsaqafahnya, mungkin dia lebih ok :D
niatnya terurungkan untuk masuk SMANTi, kini dia di Al-Bayyan.
saya bilang, "semoga antum menjadi ilmuwan yang shalih, berguna bagi islam dan bangsa ini,"

Muhammad Arrobi

Saya kenal dengan dia, juga mungkin belum sampai satu tahun.
tiba-tiba dia meminta berteman dengan saya di facebook.
agak aneh, dia mengetahui beberapa hal tentang saya, dan tidak tahunya dia adalah adik dari beberapa orang yang saya tuakan di KURMA.
sikap dan jalan pikir tidak seperti anak seumur dia sewajarnya.
kritis, makanya terkadang saya malas berbicara dengannya.
tetapi kalau antum mendengar sanggahan, pendapat, atau masukkan darinya, pikirlah 2 kali maka antum akan merasa, pendapat dia begitu tepat, masuk akal, teruji dan terpercaya, insyaAllah.
tetapi, saking begitunya, terkadang ia tidak bisa memposisikan diri sebagai adik saya, manusia yang lebih muda 1 tahun kurang dari saya.
ah, menyebalkan :P
^^V

agaknya, 3 dulu yang baru bisa saya ceritakan, bagi antum yang mengenal mereka, atau berjumpa dengan mereka, sampaikan salamku padanya,

semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga kalian....
salam untuk ummi abi, ayah bunda, papa mama di rumah :D

Wassalamu'alaykum wa rahmatullah.....

Yang mendapatkan banyak pelajaran dari kalian,

Isma.