Rabu, 31 Oktober 2012

Gejolak

Bismillahirrahmanirrahim

minggu-minggu ini, sulit sekali berekspresi. apalagi di sini, dalam hati saja bisa bebas berkoar ini itu. astaghfirullah.

satu sebenarnya yang ingin saya suarakan dengan lantang. AL-AZHAR! itu. sudah.

sahhalallahu umuurana..
aamiin.
Minggu, 21 Oktober 2012

Kicauan


Bismillahirrahmanirrahim

Saya teringat ucapan seorang ustadz, yang lekat dengan panggilan "Bang"nya. Beliau bilang, tidak mungkin seseorang menulis sesuatu yang hanya untuk dibaca oleh dirinya sendiri. hatta diari pribadi, tidak mungkin. Pasti ia berharap suatu hari ada yang membaca diarinya. Ya, samapun seperti saya hari ini. Blog ini  bisa dibilang rumah di pelosok. Berbeda dengan multiply, seperti rumah di tengah kota. Ramai, banyak tamu yang berdatangan, atau orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Kuputuskan rumah ini menjadi rumah pribadiku saja. Simple. Tak banyak tuntutan harus menulis bagaimana, yang penting saya terpuaskan, kisah terdokumentasikan. Maka saya sadari, suatu hari saya berharap ada yang membaca blog saya ini, dan selepasnya ada ibrah, hikmah yang terus mengiang di dalam hatinya. Allahua'lam.

Kedewasaan kita bertambah bukan, seiring berjalannya waktu? Namun cepat lambatnya tergantung pada si pelakon. Itupun yang saya rasakan. Bukannya sok dewasa, tapi saya merasa saat saya SMP saya sudah lebih dewasa dari teman-teman yang lain, apalagi saat SMA. Sebabnya, di rumah saya ada kedua orang tua yang sering kali bercerita tentang masa mudanya, juga kakak-kakak yang tak menolak jika saya minta didongengkan masa SMP-SMAnya. Alhasil, saya paham apa yang harus saya lakukan jika kelak saya menghadapi suatu masalah. Atau, saya bisa merasakan bagaimana perjuangan da'wah di kampus kakak-kakak saya, meski saya tak sekalipun pernah berjuang di sana. Ya, hanya melalui cerita-cerita mereka saja, kemudian saya mewanti-wanti diri untuk melakukan tindakan yang lebih baik, jangan begini dan jangan begitu jika menghadapi masalah A misalnya (masalah yang dialami kakak saya yang kemudian diceritakan kepada saya).

Ya, kisah tentang kedewasaan ini bermula pada saya yang merasa tidak lagi menjadi diri saya. Boleh ditanya kepada siapapun yang pernah mengenal saya dekat. Saya yang berisik, tidak bisa diam, suka berbicara, suka tertawa, suka bercerita, mudah bergaul, berkawan dengan siapa saja saat menduduki tingkat kedewasaan diumurnya yang ke 18, mulai merasa bingung dengan dirinya sendiri. benarkah begini seorang saya? Jika memang saya orang baik, mengapa saya merasa perilaku sikap dan sifat saya ini terkadang merugikan diri saya sendiri bahkan orang lain? Padahal hanya masalah sepele, perasaan ini muncul. Hanya karena komentar-komentar di fb. Entah  mengapa jika saya ingin menulis komentar yang lucu, menggelitik selalunya saja saya baca ulang kemudian saya hapus lagi. Padahal saya yakin, yang begitu bisa membuat temanteman saya tertawa. namun karena kedewasaan ini, saya merasa bukan masanya bercanda di fb, salah-salah teman bisa tersakiti. Bukan masanya terbuai dengan fb bak menyelam di dunia nyata. Fb tetaplah dunia maya. Gunakan seadanya jangan berlebihan. Begitupun saat bergaul dengan lawan jenis. Di fb itu secukupnya saja, berbeda jika di dunia nyata janganlah sombong jika ia menyapa. Menjaga diri itu bukan berarti sombong, berpaling. Ya, lagi-lagi ini hanya pemikiran saya saja, di usia dewasa saya yang ke 19 Allahua'lam kelak bagaimana.
Dan tulisan ini, hanya kicauan saya saja.
Senin, 15 Oktober 2012

Bangkit

Bismillahirrahmanirrahim

jika ada obat penghilang nafsu buruk, akan kubeli seberapapun aku harus menahan lapar, dan menyisihkan uang jajanku, hatta bekerja, berpeluh keringat, mengantri panjang berhari-hari, akan aku lakukan ya Allah!

namun sayangnya surga Allah terlalu mahal untuk semua itu. perjuangannya tak semudah harapanku.

apakah indahnya sebuah kehidupan tanpa perjuangan?
lelah yang dirasa, seharusnya tak melemahkan diri, melainkan menguatkan, jika lillah.. jika memang lillah!

temani aku, dalam setiap langkah, dalam setiap desah nafasku, ya Allah.
Minggu, 14 Oktober 2012

Kuat!

Lantas akankah ada yang peduli dengan hajat kita?
Baik dalam kesusahan dan kesengsaraan diri kita?
Kenapa tidak kita berjalan dengan benar?
Maka pahamilah makna kebenaran itu,

Pahit!
Manis!

2 hal itu yang kan kita temui secara adil, tak akan melulu pahit melainkan manis yang tak terungkapkan dengan kata-kata,
Takkan melulu juga manis, melainkan air mata, menelan segala yang terjadi manjadi makanan sehari-hari
Benar itu, saat kita mengutamakan Allah, Rasulullah.
bukan buku, bukan pergerakan, bukan orang lain bukan bukan semua jika bukan untuk Allah
Dan Al-Qur'an, takkan pernah sudi untuk diduakan.


Aku bersedih, dan aku tahu kepada siapa tempatku mengadu,
Walau sebenarnya aku malu.

hasbunallah..
Rabu, 10 Oktober 2012

Di Atas Cinta

Bismillahirrahmanirrahim,

cepat pergilah,

jemput ia dengan wajah ceria

penghormatan itu, di atas cinta

kutunggu kabar indah darimu.


hasbunallah.

Minggu, 07 Oktober 2012

Saat Masa Terhenti

Bismillahirrahmanirrahim

ada masanya langkah akan terhenti, sedang waktu terus berputar
saat langkah kakiku terhenti, adakah aku menjadi orang yang beruntung?
maka bagaimana kisahku kelak di hadapan-Nya?

tak banyak waktu yang kumiliki, mereka semua telah jauh mendahului
kemudian berjuang untuk agama ini.
tak tahu berapa lama lagi waktuku akan terus kumiliki, mereka semua telah jauh mendahului
kemudian duduk-duduk riang gembira di sisi Ilahi.

lalu aku?

I.M.S (qubaila dzihab ilal jami'ah.. Waffaqanaallah..)