Bismillahirrahmanirrahim
Kaidah ke-tiga
"Al-Ajr yaqa'u bi Mujarrad Ad-Da'wah wa La Yatawaqqafu 'ala Istijabah"
Ganjaran itu Diterima Karena Dakwah dan Tidak Terhenti Ketika Da'wah Telah
Diterima
oleh: Isma Muhsonah Sunman
Kaidah ini menjawab
kesalahan umum menurut kebanyakan orang, bahwa ganjaran yang Allah berikan
itu paralel dengan hasil duniawi yang tampak mata. Mereka juga menyangka bahwa ganjaran
itu berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan duniawi yang hasilnya dapat dilihat
dan dirasakan. Jika memang begitu adanya perkara dalam dakwah ini, tentu
kebanyakan nabi-nabi-Nya dikatakan gagal dalam berdakwah. Padahal jauh
sekali para nabi Allah untuk disifati demikian, meskipun sedikit sekali
orang-orang yang mengimani dakwah mereka shalaatullahi'alayhim. Ingatkah
dengan Nabi Nuh As mendakwahi kaumnya, membersamai mereka selama 1000 tahun
kurang 50 tahun, hingga Allah mengabadikannya dalam Al-Qur'an,
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا
نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا
فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar,
dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Ankabut:14)
Meskipun
Nabi Nuh As mendampingi kaumnya dengan sangat lama namun tetap saja tidak ada
yang mau menyambut dakwahnya kecuali hanya sedikit, Allah mengatakan,
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ
أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ قُلْنَا احْمِلْ فِيهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ
اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ آمَنَ ۚ وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ
Hingga
apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman:
"Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang
(jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu
ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman". Dan
tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Q.S. Hud:40)
Demikian juga kebanyakan perkara para nabi, sesungguhnya mereka
akan dibangkitkan para hari kiamat, bersama sebagian mereka ada satu, dua atau
tiga pengikut dan bersama sebagian mereka yang lain tidak membersamainya
pengikut kecuali hanya satu saja. At-Tirmidzi berkata, dari Ibnu Abbas Ra,
"Ketika Nabi shallallahu'alayhi wa sallam di-isra`-kan Nabi
melewati beberapa nabi , bersama mereka suatu kaum kemudian beberapa nabi yang
lainnya bersama mereka orang banyak, dan bersama nabi yang lain tidak ada
dengannya siapa-siapa." (At-Tirmidzi hadis hasan shahih)
Karena
itulah Allah telah mengarahkan wajah Rasul-Nya Muhammad shallallahu'alayhi wa
sallam kepada makna ini, ketika Allah memerintahkannya untuk berdakwah dan
menyampaikan risalahnya, Allah tidak menuntut darinya shallallahu'alayhi
wa sallam, hasil. Seperti yang Allah katakan,
فَإِنْ أَعْرَضُوا فَمَا
أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ۖ إِنْ عَلَيْكَ إِلَّا الْبَلَاغُ ۗ وَإِنَّا إِذَا أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً
فَرِحَ بِهَا ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ
سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَإِنَّ الْإِنْسَانَ كَفُورٌ
Jika
mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka.
Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila
Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria
karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan
tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu
amat ingkar (kepada nikmat). (Q.S. Asy-Syura:48)
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ
وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا
فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا ۚ وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Katakanlah:
"Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka
sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan
kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan
jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain
kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang".
(Q.S. An-Nur:54)
Maka
adapun soal hidayah, adalah hak prerogative Allah. seperti yang Allah katakan,
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ
أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang
yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk.(Q.S. Al-Qasas:56)
Di antara fikih kaidah ini adalah bahwa seorang da'I agar tidak terjatuh pada keputusasaan, depresi
yang muncul akibat dari pengabaian orang-orang dan tidak menggubris risalah-Nya
yang dibawa. Sesungguhnya Allah telah mengangkat beban dari nabi-Nya
shallallahu'alayhi wa sallam dan Allah tidak akan pernah menugasi nabi-Nya di
luar kesanggupannya.
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka
mendapat petunjuk(Q.S. Al-Baqarah:272)
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَىٰ
آثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh
dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak
beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).(Q.S. Al-Kahfi:6)
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ
ۚ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ
Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah
kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih
hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa
yang mereka tipu dayakan.(Q.S. An-Nahl:127)
Dalam ayat-ayat tersebut terdapat semacam
hiburan untuk Rasulullah shallallahu'alayhi wa sallam, agar ia terus
bersemangat dalam menyampaikan kebaikan dan hidayah kepada mereka, namun mereka
buta dan tuli.
Hati yang penuh kasih sayang akan teriris
ketika melihat manusia berkeliling di api seperti berkelilingnya kupu-kupu.
Demikian perkara Rasulullah Saw, hingga datang arahan dari Allah,
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ?
"Maka barangkali kamu
akan membunuh dirimu?" (karena
benar-benar bersedih atas kondisi ummatnya kelak). Maksud ayat ini adalah untuk
jangan bersedih terhadap mereka namun sampaikanlah kepada mereka risalah Allah,
maka barang siapa yang mendapatkan petunjuk, itu adalah untuk dirinya. Dan
barang siapa yang tersesat maka ia tersesat atas dirinya sendiri.
Demikian diangkatnya beban dari para da'I, ummat Rasulullah Saw, dalam memberikan petunjuk kepada manusia
namun mereka tidak menggubrisnya walau telah dilakukan upaya yang amat dahsyat,
ingatlah Allah tidak akan membebani manusia kecuali sesuai dengan
kesanggupannya.
Kaidah ini adalah obat untuk mereka yang terburu-buru dalam berdakwah, yang menunggu-nuggu hasil duniawi yang tampak
mata, dan menjadikannya sebagai syarat untuk terus berjalan dalam jalan dakwah
ini. Dan ini keniscayaan sesungguhnya ia adalah kesalahpahaman pada satu sisi
dan kesalahan yang amat jelas terhadap kaidah dakwah di dalam Alquran pada sisi
yang lain.
Alquran telah menegaskan tidak adanya hukum sebab akibat dalam dakwah
dan penerimaannya. Terkadang seorang da'I telah meluahkan seluruh daya upayanya
namun belum juga ia temukan dari objek dakwahnya kecuali penolakan. Allah telah
manjadikan Alquran yang mulia sebagai fase penengah yang memberikan kepastian,
kesungguhan, antara dakwah dan diterimanya dakwah(hasil) seperti yang Allah
maksudkan dalam,
حَتَّىٰ إِذَا اسْتَيْأَسَ الرُّسُلُ
Sehingga apabila para rasul tidak
mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka)
Masih dalam fase yang sama,
وَظَنُّوا
أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا
dan telah meyakini bahwa mereka telah
didustakan,
di dalam Alquran telah dijelaskan, para nabi
saat menyampaikan risalah-Nya melalui fase-fase tersebut, putus asa, menyangka
bahwa mereka telah didustakan, namun bersabarlah hingga hadirnya fase ini,
جَاءَهُمْ نَصْرُنَا
datanglah kepada para rasul itu
pertolongan Kami, (kutipan surat Yusuf ayat 110)
Ini tidak dimaksudkan
bahwa para da'I tidak dituntut untuk mengerahkan daya upayanya dan berusaha
sebaik mungkin sesuai yang Ia bisa. Tetap berusaha dengan syariat yang Allah
telah tetapkan, then, just let Allah do the rest J
Nb: ini hanya
terjemahan secara bebas, ada yang saya tambahkan ada yang saya lewatkan. Mohon
maaf untuk segala khilaf dan kesalahan.