Minggu, 26 Mei 2013

Lebih Tenang

Bismillahirrahmanirrahim

Bunda.
Malam ini aku begitu terpukau
Ada hubungan apakah gerangan antara Bunda dan Allah, yang sekonyong-konyong melenyapkan rasa gundahku yang telah bersemayam selama beberapa hari?
Kau obat untukku, Bunda aku begitu terpukau!

Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan hidayah-Nya untuk Ayah dan Bunda, selalu.

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kedua orangtua bagi insan yang rapuh ini.

Minggu, 19 Mei 2013

Aku dan Pintaku

Dengan shalat fardhuku aku meminta, kufahami kualitasnya tak menyaingi sesiapapun yang di atas

Kemudian, dengan sunnahku, kupinta hajatku. Dalam qabliyah dan ba'diyah, dalam dhuha, dalam istikharah, dalam tahajjud, dalam witirku, kusadari satu dua rakaat, tak mengungguli kesempurnaan yang di atas.

Kutempuh jalan lain yang lebih sepi. Kupanjatkan harap dalam shaumku, bahkan pada detik sebelum dan setelah adzan subuh juga maghrib. Pada setiap kunyah iftharku. Kekutahui lemahku, kepayahanku jauh dari yang khidmat melakukannya begitu tampak "ibaadurrahman"nya, mereka.... yang di atas.

Nasibku, ya Allah! Hamba yang banyak permintaan namun miskin penghambaan.....

Allah, benarkan surga Kau beri berkat ampunan dan rahmat-Mu, Kau suka kerja yang sederhana namun istiqomah, Kau maha pengampun, Kau maha penyayang, Kau penyempurna segala usaha, pemberi hasil terbaik dari segala persembahan.

Maka Allah, tanpa Kau minta. Ini aku. Dengan ibadahku. Melihat ke atas, aduhai jauhnya.

Ini aku, Allah. Dengan pintaku. Menunduk malu.

#anugerahi kami, hasil terindah dari usaha kami ya Rabb.. 'alayka tawakkalna....

Senin, 13 Mei 2013

Perih

Duhai. Engkau yang tadi malam terlihat begitu cantik. Kuatkan aku dengan tabah dan sholih-mu. Allah!#laa ilaha illallah...... Kalau kau tiba di taman surga terlebih dahulu, mohon ingat aku untuk juga menjadi kawan mainmu. Namun hadirmu di sisi, kiranya sampai kita sukses nanti saat kaki-kaki mampu berdiri sendiri. Saat tangan-tangan lebih tegar menahan terjangan badai. Lihatlah! Panji Allah menanti untuk dikobarkan. Misi kita menebar Islam, yang karenanyapun kita tertolong dahulu. Jangan berhenti! Biarlah keringat kita yang pergi lebih dahulu. Menjaga maqam untuk kita kelak di surga-Nya. Terimakasih untuk sudah tampak begitu tegar.  Uhibbuki, fiilah!

Kamis, 09 Mei 2013

Dear, Allah


Bismillahirrahmanirrahim

Dear, My Allah

Sembah sujudku tak terputus, atas rezeki-Mu yang kian hari kian menawan, Allah.
Ucap syukurku yang tak pernah luput, atas rezeki-Mu yang kian hari kian menakjubkan, Allah.

Allah, jika memang ini jalan-Mu untukku, hamba mohon dengan sangat, permudahlah ya Allah. bilapun sulit jalan yang harus kutempuh, teguhkanlah…. Sabarkanlah….

Allah jika memang ini jalan-Mu untukku, izin hamba menyemai kebaikan, keberkahan kemudian menaburnya ke seluruh penjuru bumi. Atas asma-Mu, ridhailah.

Jadi, Allah jika bukan ini jalan-Nya, bantu hamba mengikhlaskan kepayahan ini. Temani hamba tersenyum menyongsong takdir-Mu yang tak pernah sembarangan itu yang senantiasa menjadi alasan bagi hamba, mengapa ber-hamdalah mengapa tetap semangat mengapa begitu yakin mengapa tak peduli, kecuali Engkau. Bagaimana tidak, Kau yang selalu ada di sini, untuk hamba.

Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimushshaalihat….

Allah jika rasa cinta yang Kau anugerahi kepada hamba adalah sepenuh hati, maka izinkan hamba mempersembahkan seluruhnya untuk-Mu, tanpa celah! Cinta kepada-Mu, keridhaan-Mu, perjumpaan dengan-Mu. Bersamai langkahku, Allah.


-malam, saat ia-nya terasa begitu sulit. Allahuma yassir wa laa tu'assir... wa arinal haqqa haqqan warzuqnittiba'ah ya Rabb.... 
Selasa, 07 Mei 2013

7 Mei di Awal 8-nya

Bismillahirrahmaanirrahim

A p p l y

Rabbi, yassir wa laa tu'assir

Bitaufiq wannajah

#radagalau

Senandung menjelang adzan.
Baariklana yaa Rabb..

Sabtu, 04 Mei 2013

At-Tahrim Ayat 6


Bismillahirrahmanirrahim….

Saya ingin menceritakan perasaan saya terhadap ayat 6 dari pada surat at-tahrim.
Saat Allah berkata, "Ya Ayyuhalladzina aamanu" saya paling suka dengan kalimat ini, hati saya begitu terpanggil dengan gagah. Ana mu`minah ya Rabb…. Kemudian Allah mulai menyampaikan perintahnya, "Quu anfusakum wa ahlikum naaran wa quuduhannasu wal hijarah…." "Quu?" gumam saya dalam hati. Belum selesai satu ayat saya baca, saya sudah berpindah ke sisi Alqur'an, terjemahannya. "Peliharalah" begitu yang tertera. Seketika sudah bisa saya terka arti kata-kata berikutnya.
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat yang kasar, keras dan tidak pernah mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Dan senantiasa melaksanakan  sesuai apa yang diperintahkan".
Kiranya, itulah arti singkat surah attahrim ayat 6. Ayat tersebut seketika menjadi favorit bagi saya. Saya biasa membaca mad jaiz munfashil hanya 2 harakat. Tapi rasanya pada ayat tersebut ingin say abaca 5 sampai 6 harakat. Entah menandakan apa, tapi semata-mata saya maksudkan agar perintah Allah, "Quu" tersebut benar-benar melekat dalam pikiran saya meresap perlahan ke dalam hati ini, yang mudah sekali lalai. Wallahi, perintah Allah dan tahdzirnya pada ayat tersebut bukan main dampaknya pada diri saya. Tanpa Allah sebutkan bagaimana malaikat malik menjaga neraka, tanpa Allah sebutkan apa bahan bakar neraka, cukuplah neraka itu menakutkan bagi saya. Namun rasa-rasanya Allah yang maha tahu itu kasihan terhadap hamba-Nya yang mudah sekali lalai dan terbuai dalam maksiat-maksiat kecil. Maka, Allah ingatkan dengan perlahan tapi kian meningkat wanti-wantinya.
Peliharalah diri kita dan keluarga kita. Wallahi, Allah yang meminta itu, peliharalah diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Berarti kita memiliki kewajiban untuk menjaga anggota keluarga kita dari jilatan api neraka, dan mereka memiliki hak untuk kita tolong. Kita bukanlah manusia yang baru mengenal iman dan islam kemarin, telah lama iman bersemayam di dalam hati kita, bahkan ayah dan bunda kita juga seorang muslim. Apa yang membuat kita statis masih dalam kondisi iman yang biasa-biasa saja? Indonesiakah? Keluarga kita sendirikah? Sekolahkah? Lingkungankah? Atau….. pasti diri kita sendiri.
Peliharalah diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Kita pasti mampu melakukan itu, pasalnya, Allah sendiri yang minta!
Atau, kalau tidak mau menjadi pemelihara, boleh jadi maka kita akan menjadi wanti-wanti yang berikutnya? "bahan bakar neraka" na'udzubillah tsumma na'udzubillahi min dzalik!
Ingin dimanja oleh malaikat ridwan atau dimaki oleh malaikat malik? Sudah pasti yang pertama. Betapa kasarnya malaikat malik nanti, mungkin karena malaikat malik muak melihat manusia, yang setiap hari Allah kasih nikmat iman, islam, kecerdasan, kesejahteraan, kekayaan, kebahagian, nikmat sehat jasmani, rohani, dan lain-lain namun si manusia masih saya mengerjakan apa yang Allah larang dan tak peduli dengan apa yang Allah perintahkan dan dia condong pada kekufuran. Aduhaiiiiiiii…… rasanya malaikat malik kesal bukan main, "kau permainkan Allah!" jangan kaget dengan lirikannya saja yang mungkin nanti sudah cukup menyayat-nyayat hati kita. Allahumma innaa na'udzubika min 'adzabil qabr, wa min 'adzabi jahannam!
Allah, jikalah kami ini memang sering melakukan maksiat, namun kami bukan orang yang enggan bertaubat. Dan Kau sendiri yang bilang, saat kami bertaubat Kau begitu senang, Kau merasa yakin bahwa hamba-Mu ini beriman atas keberadaan-Mu maka kami bertaubat, maka ya Allah, jauhkan kami dari kematian sebelum kami bertaubat!
Kalau kita merasa tidak beruntung untuk menjadi manusia yang Allah beri nafsu, kemudian kita menyalahkan nafsu yang membuatmu mudah malas, lalai, bermaksiat maka kita belum benar-benar mengerti, mengapa Allah bersaksi bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang paling sempurna.
Dengarlah kawan, Allah sempurnakan diri kita dengan sesuatu, yang kita sebut itu "akhlaq al-karimah."