Bismillahirrahmanirrahim
WwwwwwwwwwwwwwELCOME HOME, YOU! Alhamdulillah!
Kurang faham sebenarnya dengan bahasa yang saya gunakan intinya saya ingin mengatakan pada diri saya sendiri, “Selamat datang
kembali, wahai diri. Jangan lupa bebenah sebelum tidur-tiduran.” Apa kabarmu
setelah kutinggalkan sekian bulan? Saya rindu meluapkan kisah seharian, apalagi
mingguan, bulanan? Alhamdulillah ‘ala kulli haal saya punya Bunda dan kakak di
rumah untuk bercerita, atau teman sekedar berbagi di kosan=) tapi tetap
nyoret-nyoret tembokmu is a must, dear!
May I start my curcol?
Tahukah, tanggal 4 Mei mendadak
menjadi hari bersejarah bagiku. Minimal bagiku. Ya, apa sebabnya? Apakah saya pernah
bercerita tentang “penjerumusan” saya ke dalam BEM yang secara tiba-tiba? Saya masuk
ke dalam divisi bahasa, yang bisa dibilang divisi bahasa merupakan salah satu
point utama BEM STIU Al-Hikmah yang memang menggunakan bahasa arab
sehari-harinya. Satu dua bulan saya di
BEM, masih meraba-raba. Lagi-lagi karena saya dijerumuskan. Bahkan ketika itu
saya saja belum tahu siapa Sekjend BEM. Allah! Wajar, belum ada 2 bulan saya
kuliah di Al-Hikmah. Segalanya baru bagi saya.
Karena PKL, ketua divisi bahasa
harus tawaqquf, premature memang, tapi in sya Allah kami yang ditinggalkan
tetap mengusahakan yang terbaik. Ba-bi-bu. Bergulirlah isu tentang acara
terbesar kampus yang diselenggarakan tahunan. Namanya OBSESI (Olimpiade Bahasa
Arab dan Seni Islam) acara milik Divisi Bahasa bekerjasama dengan Syiar. Isunya,
apakah acara ini perlu diselenggarakan, atau ditiadakan saja, mengingat BPH
semua PKL kecuali tersisa dua orang, semua ka.div juga PKL dll. Dari kubu tetua
banyak yang memilih untuk ditiadakan saja, namun mereka yang berjiwa muda,
entahlah berteriak “LANJUT” dengan begitu semangatnya. Saya yang tiba-tiba
diamanahkan oleh ka.div bahasa untuk menggantikannya sementara, di tanya secara
menjurus alias pribadi oleh sang ketua BEM, “gimana isma?” yang ditanya melongo
sebab belum paham betul duduk isunya. Namun melihat alas an-alasan yang
diutarakan oleh si pro dan si kontra saya akhirnya berkata dengan bijak, “OBSESI
adalah acara tahunan, kalaulah memang hanya permasalahan dana, kita masih ada
waktu 5 bulan dari sekarang untuk sebar proposal. In sya Allah saya yakin kalau
kita mau saling bantu dan semangat selalu pasti bisa.” Jawaban saya sudah penuh
dengan editan, ya intinya begitu yang saya utarakan. Akhirnya, JENGJEEENG….
OBSESI in sya Allah akan tetap diselenggarakan. Tibalah menentukan struktur
panitia. Lagi-lagi kamu bergalau ria, siapa yang harus menjadi ketua OBSESI????
Entahlah semua mata dan hati pada hari itu saya lihat dan saya rasa tertuju
pada saya. Wallahi, saya ingin menolak! Tapi kawan saat kau rasa kau memiliki
qudrah untuk itu dan tidak kau lihat pada yang lain, maka melangkahkah kemudian
shibghah yang lain dengan kebaikan. Bismillah. “Yes, I will in sya Allah”
others: “Alhamdulillah….”
5 bulan ternyata tidak benarlah
lima bulan. Terpotong ujian dan libur. Kau tahu? Saya tipe orang yang tidak
mudah tenang apabila sebuah perkara belum selesai. Boleh jadi di antara mereka
sayalah yang paling super duper khawatir tentang kelangsungan acara ini. Berbulan-bulan
saya khawatir. Tak saya temukan obatnya, entalah segala keadaan benar-benar
membuat saya khawatir. Kau tahu teman, daripada dana yang kau khawatirkan tak
terkumpul ada yang lebih berbahaya dari itu; tak bersatunya hati para panitia,
dan mereka yang kunjung merasa memiliki mas`uliyah terhadap OBSESI ini. Saya hampir-hampir
setress dibuat mereka yang melupakan kodrat sebuah amanah dan diamanahi. Sampai
saya menulis dalam catatan saya sendiri,
“Allah, jaga mereka orang-orang
yang setia mengemban amanah, orang-orang yang sungguh-sungguh menjalankan
amanah, orang yang benar-benar amanah apabila diberikan amanah, kalaulah hanya
ada seorang saja, maka itu adalah AKU ya Qawiy!”
Kemudian saya berjuang dengan
beberapa panitia yang termasuk ke dalam criteria doa di atas, bayangkan bisa
dihitung jari! Hanya 6-7 orang yang mampu menghayati peran mereka. Hanya 6-7 orang
yang rela berjuang habis-habisan menghandle tugas mereka yang masih tertidur. Hanya
6-7 orang yang mau berlelah-lelah, bersubuh-subuh, bermalam-malam untuk acara
OBSESI ini. Hhh.. yaa Rabbi.
Hampir-hampir rasa khawatirku
terhadap OBSESI merusak nafsu makan. Sampai sebuah picture mengutip sebuah
untaian yang menyadarkan saya. “Untuk apa mengkhawatiri apa-apa yang masih
ghaib? Apakah kau meragukan keahlian tangan Allah sebaik-baik perancang masa
depan?” Allah, I LOVE YOU FULL untuk selalu memberikan yang terbaik untuk
hamba-NYA. APAPUN ITU.
Saya kehilangan induk dua kali,
sampai pada akhirnya DSM turut turun membantu kami. Alhamdulillah. Sekali saya
menangis di hadapan teman-teman panitia ketika syuro. Atas segala keluhan saya
terhadap mereka yang sudah tak tertahankan lagi. Saya tidak mengomentari
mereka, sebab saya tidak suka menyakiti hati orang lain walaupun sebuah fakta. Namun
saya katakan,”Kami di sini telah begini dan begitu, hanya sekian orang saja,
rasanya lelah sekali. OBSESI ini milik kita bersama. Tapi amanah itu Allah
tanyai secara satu per satu.”
Alhamdulillah, 2 bulanan sebelum
tanggal 4 MEI 2014 mereka mulai serius, telepon sana sini mencari dana 48juta
yang kita butuhkan. Benar-benar saya lihat indahnya bekerja keras secara
bersama-sama. Uang mereka terpakai, waktu mereka tersita, tenaga mereka terkuras,
air mata mereka membendung. Ah masya Allah, teman…. Hanya Allah yang bisa membalas
segala usaha upaya dan do’a kalian…..
Tibalah hari H alhamdulillah. Dengan
penuh puja dan puji syukur saya berterimakasih kepada para asatidzah yang saat
itu berkenan meluangkan waktunya untuk hadir, kehadiran mereka menjadi penenang
tersendiri untuk saya. Ustadz Sunardi yang mengapresiasi kami dalam
khithabahnya berkenan membuka acara dengan basmalah dan potong pita. Dari pagi
hingga acara selesai, beliau menemani kami bersama Ustadz Khaldun yang juga
berkenan menjadi salah satu bintang tamu acara talkshow kami yang juga
dimeriahkan oleh Muhammad Saihul Basyir, wallahi acara talkshow begitu berkenan
di hati para peserta terlihat dari banyaknya yang ingin bertanya, dan dari
senyuman yang tersungging selepas talkhsow. Jazaakumallahu khairan ustadz
khaldun dan basyir untuk ilmu dan kesediannya.
Ada ustadz Falhan yang bersedia
menjadi juri khithabah, Ustadz Yusuf dan Ustadz Syarif yang Alhamdulillah bisa
menyempatkan diri menjadi juri hadits, Ustadz Yunus dan Ustadz Sami yang begitu
bersemangat menjadi juri cerdas cermat, dan tak lupa Ustadzah Amiroh dan
Ustadzah Maemunah yang sudi meluangkan waktunya demi menjadi juri hifdzh
al-Quran. Bahkan Ustadz Afdhal, Ustadz Rasyid dan Ustadz Fahmi hadir khusus
menyemangati kami. Ah, wallahi teman-teman kehadiran para asatidzah di acara
OBSESI benar-benar menyenangkan hati saya pribadi. Alhamdulillah.
Karena, atas segala kejahilan kebodohan
dan keluguan saya, sempat beberapa kali saya melakukan kesalahan berkenaan
dengan undangan untuk para asatidzah. Kalau ingat ini, berasa betul bodohnya. Faghfirly
yaa Rabb :’( ‘ala kulli haal, yang bengkok itu pasti Allah luruskan. Dan Allah
telah meluruskannya =)
Empat perlombaan yang tersedia,
Khithabah, Hifdzh al Hadits, Hifdzh Al-Quran, Musabaqah Tsaqafiyah acara juga
dimeriahkan oleh TALKSHOW tentang Al aafaaq Al Mustaqbaliyah lillughah ‘Arabiyah
dan Nahwa hayaatin sa’iidatin fi dzhilaal al Quran, ALHAMDULILLAH berjalan
dengan begitu lancar, indah dan berkesan….
Namun mengapa sampai saat ini
saya masih merasa bersalah dan tidak puas? Karena kekurangan dan
banyak
kesalahan terjadi di luar perlombaan itu sendiri, alias dalamnya acara ini
alias kami sebagai panitia alias saya sebagai ketuplak perlu banyak belajar
lagi.
Seragam yang kece, MC yang masya
Allah bahasa arabnya, sound yang teratur, perlombaan dan talkshow yang berjalan
dengan lancar, solusi yang Allah beri dari segala masalah, Alhamdulillah yaa
Rabb, Alhamdulillahilladzii bini’matihi tatimmushshaalihaat…..
Salam Ketuplak OBSESI 4 2014 =)
Terimakasih yang pertama dan
utama hanya untuk Allah, kemudian kedua orang tua atas dukungan moril dan
materil, teman-teman BEM STIU DI Al-Hikmah dan panitia yang sempat kena marah
saya, atau saya suruh-suruh terus baik ikhwan maupun akhwat, mohon maaf lahir
dan batin yaa :’( kakak DSM, dukungan dari para asatidzah dan teman-teman
kampus STIU DI Al-Hikmah 2014. Fa jazaahumullahu
khairan katsiiran. Terimakasih dan mohon maaf dari lubuk hati terdalam. Ikhlaskan
segalanya ya….