Senin, 19 Mei 2014

Jum'at dan Sabtu Itu


Bismillahirrahmanirrahim
Aku manusia, yang berjalan layaknya manusia berjalan
Aku manusia, yang berfikir layaknya manusia berfikir
Aku manusia, yang berperasaan layaknya manusia berperasaan
Tak ada salah manusia lain, aku yang salah,
Bahkan aku cinta untuk kembali
Ya, aku pergi untuk kembali
Taqabbal minni, yaa Rabb.


Tak perlulah kita mengeluh pada manusia, saat kita sadar ada Allah, yang meminta kita untuk menceritakan segala perkara hanya pada-Nya, Allah punya segala jalan keluar. alhamdulillah.

Pulang Dalam Fitrah



Bismillahirrahmanirrahim

Senin, 19 Mei 2014. Dari dhuha saya mendapati WhatsApp salah satu grup organisasi lebih ramai dari biasanya. Saya coba buka dan perlahan-lahan membaca. Rupanya, buah hati dari salah seorang kawan kami ada yang sakit. Saya kurang faham sakit apa, namun rasanya begitu mengkhawatirkan. Sampai saya membaca wa darinya, “mohon do’anya anak ana kritis, sampai saat ini belum sadar” kira-kira begitu ucap kedua orang tuanya. Saya begitu khawatir, sampai kawan di samping saya menegur, “Kak Isma serius amat?” entahlah rasanya benar-benar khawatir. Akhirnya saya mencoba untuk menjapri bunda-nya, yang sampai saat ini belum juga dibalas.

WA grup tersebut kembali ramai, kali ini saat saya baca, “anak ana meninggal” kontan saya menarik nafas dalam-dalam, “Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji’uun..” hampir-hampir saya tersedak. Saya begitu kaget. Perasaan saya campur aduk memikirkan perasaan kedua orang tuanya. Duhai, sang buah hati belumlah genap satu tahun. 21 Mei nanti, sempurna satu tahun. Allahu Akbar….. Engkau yang mampu menguatkan mereka yaa Rabb, tolong kuatkan mereka. Sabarkan, semoga Engkau menggantinya dengan yang jauh lebih baik, pasti.

Kian ramai grup tersebut, saya yang sedang menimba ilmu di Jakarta, tiba-tiba ingin sekali kembali ke Bogor untuk ta’ziyah dan shalat jenazah. Allah. Saya ingin menguatkan ibunda-nya, walaupun saya tahu tanpa kehadiran saya, sudah banyak kawan lain yang menguatkan. Entalah, lagi-lagi ini karena perasaan saya begitu terhanyut dalam kepiluan.

Saya tidak bisa banyak berucap, namun di sisi lain saya begitu iri dengan sang buah hati. Ia pergi demi menjumpai Allah dengan keadaan yang begitu suci dalam fitrahnya. Allah…. Indah bukan? Tanpa dosa kawan!

Bagaimana dengan kita?

Jumat, 16 Mei 2014

Alfu Salaam

Bismillahirrahmanirrahim

Ada hati yang penuh dengan cinta, yang penuh dengan kerinduan berbalut bangga dan penghormatan terhatur haru padanya.

Duhai, apa kabar pengisi hati, dengan cinta, rindu dan banggaku? Tak perlu kutanya kuat tapak kakimu, tegar azzam di dalam hatimu, gagah tubuh berbaju lembut lakumu.

Kau ajari diriku berkeinginan kuat, seolah harapmu mengangkat jiwa dan ragamu ke langit, tinggi daripada siapapun. Jangankan panas bumi yang kian tak karuan, berdiri menghalau peluru, menjadi tameng dari bulldozer yang siap merenggut apapun yang di hadapannya seolah bukan menjadi perkara besar bagimu. Duhai, bagaimana kau merajut iman seindah itu?

Aku begitu merindukanmu, air mata terurai acap kali mendengar namamu disebut-sebut, dalam cinta ataupun benci.

Bagaimana dengan generasi penerusmu? Kian harum dengan anak-anak yang sudah menghafal al-Qur`an dengan sempurna. Kian membanggakan dengan remaja yang mahir memainkan senjata perang, kian menyemai rindu dengan mereka yang terus mendendangkan motto seorang mujahid sejati, "Hidup mulia atau mati sebagai syuhada"

Aku rindu, mengurai kisah tentangmu, atau mendengar berita heroikmu, kapankah kiranya ada iman sekuat imanmu? Kapankah kiranya, ada undangan seperti undangan yang Allah beri padamu? Untuk menjadi seorang syahid….

*saat aku di sini, mati-matian melawan nafsuku sendiri,


Minaa alfu salaam, yaa junda filasthiin....
Senin, 12 Mei 2014

End Of OBSESI 4, 4 Mei 2014


Bismillahirrahmanirrahim

WwwwwwwwwwwwwwELCOME HOME, YOU! Alhamdulillah! Kurang faham sebenarnya dengan bahasa yang saya gunakan intinya saya  ingin mengatakan  pada diri saya sendiri, “Selamat datang kembali, wahai diri. Jangan lupa bebenah sebelum tidur-tiduran.” Apa kabarmu setelah kutinggalkan sekian bulan? Saya rindu meluapkan kisah seharian, apalagi mingguan, bulanan? Alhamdulillah ‘ala kulli haal saya punya Bunda dan kakak di rumah untuk bercerita, atau teman sekedar berbagi di kosan=) tapi tetap nyoret-nyoret tembokmu is a must, dear!

May I start my curcol?

Tahukah, tanggal 4 Mei mendadak menjadi hari bersejarah bagiku. Minimal bagiku. Ya, apa sebabnya? Apakah saya pernah bercerita tentang “penjerumusan” saya ke dalam BEM yang secara tiba-tiba? Saya masuk ke dalam divisi bahasa, yang bisa dibilang divisi bahasa merupakan salah satu point utama BEM STIU Al-Hikmah yang memang menggunakan bahasa arab sehari-harinya. Satu dua bulan saya  di BEM, masih meraba-raba. Lagi-lagi karena saya dijerumuskan. Bahkan ketika itu saya saja belum tahu siapa Sekjend BEM. Allah! Wajar, belum ada 2 bulan saya kuliah di Al-Hikmah. Segalanya baru bagi saya.
Karena PKL, ketua divisi bahasa harus tawaqquf, premature memang, tapi in sya Allah kami yang ditinggalkan tetap mengusahakan yang terbaik. Ba-bi-bu. Bergulirlah isu tentang acara terbesar kampus yang diselenggarakan tahunan. Namanya OBSESI (Olimpiade Bahasa Arab dan Seni Islam) acara milik Divisi Bahasa bekerjasama dengan Syiar. Isunya, apakah acara ini perlu diselenggarakan, atau ditiadakan saja, mengingat BPH semua PKL kecuali tersisa dua orang, semua ka.div juga PKL dll. Dari kubu tetua banyak yang memilih untuk ditiadakan saja, namun mereka yang berjiwa muda, entahlah berteriak “LANJUT” dengan begitu semangatnya. Saya yang tiba-tiba diamanahkan oleh ka.div bahasa untuk menggantikannya sementara, di tanya secara menjurus alias pribadi oleh sang ketua BEM, “gimana isma?” yang ditanya melongo sebab belum paham betul duduk isunya. Namun melihat alas an-alasan yang diutarakan oleh si pro dan si kontra saya akhirnya berkata dengan bijak, “OBSESI adalah acara tahunan, kalaulah memang hanya permasalahan dana, kita masih ada waktu 5 bulan dari sekarang untuk sebar proposal. In sya Allah saya yakin kalau kita mau saling bantu dan semangat selalu pasti bisa.” Jawaban saya sudah penuh dengan editan, ya intinya begitu yang saya utarakan. Akhirnya, JENGJEEENG…. OBSESI in sya Allah akan tetap diselenggarakan. Tibalah menentukan struktur panitia. Lagi-lagi kamu bergalau ria, siapa yang harus menjadi ketua OBSESI???? Entahlah semua mata dan hati pada hari itu saya lihat dan saya rasa tertuju pada saya. Wallahi, saya ingin menolak! Tapi kawan saat kau rasa kau memiliki qudrah untuk itu dan tidak kau lihat pada yang lain, maka melangkahkah kemudian shibghah yang lain dengan kebaikan. Bismillah. “Yes, I will in sya Allah” others: “Alhamdulillah….”
5 bulan ternyata tidak benarlah lima bulan. Terpotong ujian dan libur. Kau tahu? Saya tipe orang yang tidak mudah tenang apabila sebuah perkara belum selesai. Boleh jadi di antara mereka sayalah yang paling super duper khawatir tentang kelangsungan acara ini. Berbulan-bulan saya khawatir. Tak saya temukan obatnya, entalah segala keadaan benar-benar membuat saya khawatir. Kau tahu teman, daripada dana yang kau khawatirkan tak terkumpul ada yang lebih berbahaya dari itu; tak bersatunya hati para panitia, dan mereka yang kunjung merasa memiliki mas`uliyah terhadap OBSESI ini. Saya hampir-hampir setress dibuat mereka yang melupakan kodrat sebuah amanah dan diamanahi. Sampai saya menulis dalam catatan saya sendiri,
“Allah, jaga mereka orang-orang yang setia mengemban amanah, orang-orang yang sungguh-sungguh menjalankan amanah, orang yang benar-benar amanah apabila diberikan amanah, kalaulah hanya ada seorang saja, maka itu adalah AKU ya Qawiy!”

Kemudian saya berjuang dengan beberapa panitia yang termasuk ke dalam criteria doa di atas, bayangkan bisa dihitung jari! Hanya 6-7 orang yang mampu menghayati peran mereka. Hanya 6-7 orang yang rela berjuang habis-habisan menghandle tugas mereka yang masih tertidur. Hanya 6-7 orang yang mau berlelah-lelah, bersubuh-subuh, bermalam-malam untuk acara OBSESI ini. Hhh.. yaa Rabbi.
Hampir-hampir rasa khawatirku terhadap OBSESI merusak nafsu makan. Sampai sebuah picture mengutip sebuah untaian yang menyadarkan saya. “Untuk apa mengkhawatiri apa-apa yang masih ghaib? Apakah kau meragukan keahlian tangan Allah sebaik-baik perancang masa depan?” Allah, I LOVE YOU FULL untuk selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-NYA. APAPUN ITU.

Saya kehilangan induk dua kali, sampai pada akhirnya DSM turut turun membantu kami. Alhamdulillah. Sekali saya menangis di hadapan teman-teman panitia ketika syuro. Atas segala keluhan saya terhadap mereka yang sudah tak tertahankan lagi. Saya tidak mengomentari mereka, sebab saya tidak suka menyakiti hati orang lain walaupun sebuah fakta. Namun saya katakan,”Kami di sini telah begini dan begitu, hanya sekian orang saja, rasanya lelah sekali. OBSESI ini milik kita bersama. Tapi amanah itu Allah tanyai secara satu per satu.”

Alhamdulillah, 2 bulanan sebelum tanggal 4 MEI 2014 mereka mulai serius, telepon sana sini mencari dana 48juta yang kita butuhkan. Benar-benar saya lihat indahnya bekerja keras secara bersama-sama. Uang mereka terpakai, waktu mereka tersita, tenaga mereka terkuras, air mata mereka membendung. Ah masya Allah, teman…. Hanya Allah yang bisa membalas segala usaha upaya dan do’a kalian…..
Tibalah hari H alhamdulillah. Dengan penuh puja dan puji syukur saya berterimakasih kepada para asatidzah yang saat itu berkenan meluangkan waktunya untuk hadir, kehadiran mereka menjadi penenang tersendiri untuk saya. Ustadz Sunardi yang mengapresiasi kami dalam khithabahnya berkenan membuka acara dengan basmalah dan potong pita. Dari pagi hingga acara selesai, beliau menemani kami bersama Ustadz Khaldun yang juga berkenan menjadi salah satu bintang tamu acara talkshow kami yang juga dimeriahkan oleh Muhammad Saihul Basyir, wallahi acara talkshow begitu berkenan di hati para peserta terlihat dari banyaknya yang ingin bertanya, dan dari senyuman yang tersungging selepas talkhsow. Jazaakumallahu khairan ustadz khaldun dan basyir untuk ilmu dan kesediannya.

Ada ustadz Falhan yang bersedia menjadi juri khithabah, Ustadz Yusuf dan Ustadz Syarif yang Alhamdulillah bisa menyempatkan diri menjadi juri hadits, Ustadz Yunus dan Ustadz Sami yang begitu bersemangat menjadi juri cerdas cermat, dan tak lupa Ustadzah Amiroh dan Ustadzah Maemunah yang sudi meluangkan waktunya demi menjadi juri hifdzh al-Quran. Bahkan Ustadz Afdhal, Ustadz Rasyid dan Ustadz Fahmi hadir khusus menyemangati kami. Ah, wallahi teman-teman kehadiran para asatidzah di acara OBSESI benar-benar menyenangkan hati saya pribadi. Alhamdulillah.

Karena, atas segala kejahilan kebodohan dan keluguan saya, sempat beberapa kali saya melakukan kesalahan berkenaan dengan undangan untuk para asatidzah. Kalau ingat ini, berasa betul bodohnya. Faghfirly yaa Rabb :’( ‘ala kulli haal, yang bengkok itu pasti Allah luruskan. Dan Allah telah meluruskannya =)

Empat perlombaan yang tersedia, Khithabah, Hifdzh al Hadits, Hifdzh Al-Quran, Musabaqah Tsaqafiyah acara juga dimeriahkan oleh TALKSHOW tentang Al aafaaq Al Mustaqbaliyah lillughah ‘Arabiyah dan Nahwa hayaatin sa’iidatin fi dzhilaal al Quran, ALHAMDULILLAH berjalan dengan begitu lancar, indah dan berkesan….

Namun mengapa sampai saat ini saya masih merasa bersalah dan tidak puas? Karena kekurangan dan 
banyak kesalahan terjadi di luar perlombaan itu sendiri, alias dalamnya acara ini alias kami sebagai panitia alias saya sebagai ketuplak perlu banyak belajar lagi.
Seragam yang kece, MC yang masya Allah bahasa arabnya, sound yang teratur, perlombaan dan talkshow yang berjalan dengan lancar, solusi yang Allah beri dari segala masalah, Alhamdulillah yaa Rabb, Alhamdulillahilladzii bini’matihi tatimmushshaalihaat…..

Salam Ketuplak OBSESI 4 2014 =)

Terimakasih yang pertama dan utama hanya untuk Allah, kemudian kedua orang tua atas dukungan moril dan materil, teman-teman BEM STIU DI Al-Hikmah dan panitia yang sempat kena marah saya, atau saya suruh-suruh terus baik ikhwan maupun akhwat, mohon maaf lahir dan batin yaa :’( kakak DSM, dukungan dari para asatidzah dan teman-teman kampus STIU DI Al-Hikmah 2014.  Fa jazaahumullahu khairan katsiiran. Terimakasih dan mohon maaf dari lubuk hati terdalam. Ikhlaskan segalanya ya….

My asatidzah

--- --- Sent by WhatsApp