Minggu, 12 Juni 2016

Ramadhan Camp Zaid Sahabat Qu`an (3 Hari Bersama Al Kahfi, Mencetak Pribadi Qur`ani)

Bismillahirrahmanirrahim

Melempar ingatan, beberapa minggu sebelum Ramadhan, saat kami sedang bersiap-siap pergi, saya nyeletuk pada Kanda. “Bikin Ramadhan Camp yuk!” hanya sebatas itu, kemudian ditambah perencanaan-perencanaan yang hanya sebatas bayangan, tanpa ditulis, tapi berharap penuh kepada Allah agar bisa terealisasi.

Hari-hari berjalan, saya yang tipenya menagih dan butuh bukti nyata, mulai risau karena belum adanya tanda-tanda yang nyata. “Ayo dong, katanya mau bikin RC?” mulailah ia sibuk membuat desain sebelum desain. Maklum di antara kami belum ada yang bisa bermain di PS, Corel atau sejenisnya. Ia sibuk dengan power pointnya. Saya sendiri mulai mengonsep acara. Kami saling memberi masukan. Begitu juga keluarga, dukungan mereka penuh kami rasakan, semangat kami kian meletup-letup.

Sampailah pada hari di mana Ramadhan Camp Zaid Sahabat Qur`an disebar kekhalayak ramai dunia maya. Terbatas hanya untuk 15 orang. Saat itu sambutan peminat tak seramai saat membuka kelas tahsin dan tahfidzh bulan lalu, namun Alhamdulillah. Target 15 orang tercapai bahkan lebih.

Dalam perjalanannya, satu persatu izin, dan mendaftar. Izin dan mendaftar. Saya yang panikan Alhamdulillah Allah anugerahi pasangan yang kadang sifat “santai”nya menenangkan. “Gak papa, udah Allah tentuin. Kalaupun kurang dari 15 akhawat ya khair in sya Allah.”

Menggunakan rumah dinas ayahanda, Alhamdulillah ternyata yang hadir diluar dugaan! Cukup 11 orang.hehe. awalnya merasa sedikit kecewa, namun ternyata yang 11 itulah yang memang pas untuk keadaan kita. Alhamdulillah. Rencana Allah memang sungguh luar biasa J

Di hari pertama, semangat teman-teman bercampur kerisauan. Akankah selesai satu surat al kahfi dalam tiga hari?

Kami terus memotivasi. Jangankan mereka, saya pribadi saja merasa bersedih kalau mendapati keluhan peserta yang merasa kesulitan. Kami berdoa memohon kemudahan, kelancaran.

Malam dan esok harinya, kami melihat semangat yang begitu menggebu. Rumah ini terasa indah dengan lantunan-lantunan surat al kahfi yang saling beradu. Saya takjub dengan semangat mereka. 

Bahkan ada yang tidak mengambil jatah istirahat pagi atau siangnya agar terus bisa menghafal dan menyetorkan pada musyrifah.
Sedikit, sederhana, tapi begitu membekas di hati saya pribadi.

Hari terakhir kami jaga semangat mereka, sebisa mungkin, saya salut pada teman-teman yang membantu saya dalam RC  Zaid SQ, jazaakunnallahu khairan J begitu serius dan sungguh-sungguh.

Dan puncaknya pada penutupan, Alhamdulillah… dari 11 orang ada yang berhasil menyelesaikan hafalan Al Kahfinya, yang lain menyusul perlahan. Saya tidak kecewa, dan bersyukur dengan hasil ini, sebabnya, saya tahu daripada yang lancar menghafal ternyata lebih banyak peserta yang belum terbiasa dengan menghafalnya. Ada yang dari hari pertama mau pulang saja, tapi terus kami semangati sampai akhirnya ia menjadi peserta dengan kategori terajin.

Ada yang kesulitan sekali tapi tetap tampak tawakkal dan tekun menghafal.
Ah, saya salut. Bersyukur dan banyak belajar dari mereka. Semoga kebaikan saling tertularkan, keberkahan saling terasakan.


Allahummarhamnaa bil qur`an J
Saya dan Kanda tentu harus terus belajar Rabb. Banyak sekali kekurangan dan kesalahan kami, semoga Allah maafkan dan terus membimbing kami. aamiin