Minggu, 21 Oktober 2012

Kicauan


Bismillahirrahmanirrahim

Saya teringat ucapan seorang ustadz, yang lekat dengan panggilan "Bang"nya. Beliau bilang, tidak mungkin seseorang menulis sesuatu yang hanya untuk dibaca oleh dirinya sendiri. hatta diari pribadi, tidak mungkin. Pasti ia berharap suatu hari ada yang membaca diarinya. Ya, samapun seperti saya hari ini. Blog ini  bisa dibilang rumah di pelosok. Berbeda dengan multiply, seperti rumah di tengah kota. Ramai, banyak tamu yang berdatangan, atau orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Kuputuskan rumah ini menjadi rumah pribadiku saja. Simple. Tak banyak tuntutan harus menulis bagaimana, yang penting saya terpuaskan, kisah terdokumentasikan. Maka saya sadari, suatu hari saya berharap ada yang membaca blog saya ini, dan selepasnya ada ibrah, hikmah yang terus mengiang di dalam hatinya. Allahua'lam.

Kedewasaan kita bertambah bukan, seiring berjalannya waktu? Namun cepat lambatnya tergantung pada si pelakon. Itupun yang saya rasakan. Bukannya sok dewasa, tapi saya merasa saat saya SMP saya sudah lebih dewasa dari teman-teman yang lain, apalagi saat SMA. Sebabnya, di rumah saya ada kedua orang tua yang sering kali bercerita tentang masa mudanya, juga kakak-kakak yang tak menolak jika saya minta didongengkan masa SMP-SMAnya. Alhasil, saya paham apa yang harus saya lakukan jika kelak saya menghadapi suatu masalah. Atau, saya bisa merasakan bagaimana perjuangan da'wah di kampus kakak-kakak saya, meski saya tak sekalipun pernah berjuang di sana. Ya, hanya melalui cerita-cerita mereka saja, kemudian saya mewanti-wanti diri untuk melakukan tindakan yang lebih baik, jangan begini dan jangan begitu jika menghadapi masalah A misalnya (masalah yang dialami kakak saya yang kemudian diceritakan kepada saya).

Ya, kisah tentang kedewasaan ini bermula pada saya yang merasa tidak lagi menjadi diri saya. Boleh ditanya kepada siapapun yang pernah mengenal saya dekat. Saya yang berisik, tidak bisa diam, suka berbicara, suka tertawa, suka bercerita, mudah bergaul, berkawan dengan siapa saja saat menduduki tingkat kedewasaan diumurnya yang ke 18, mulai merasa bingung dengan dirinya sendiri. benarkah begini seorang saya? Jika memang saya orang baik, mengapa saya merasa perilaku sikap dan sifat saya ini terkadang merugikan diri saya sendiri bahkan orang lain? Padahal hanya masalah sepele, perasaan ini muncul. Hanya karena komentar-komentar di fb. Entah  mengapa jika saya ingin menulis komentar yang lucu, menggelitik selalunya saja saya baca ulang kemudian saya hapus lagi. Padahal saya yakin, yang begitu bisa membuat temanteman saya tertawa. namun karena kedewasaan ini, saya merasa bukan masanya bercanda di fb, salah-salah teman bisa tersakiti. Bukan masanya terbuai dengan fb bak menyelam di dunia nyata. Fb tetaplah dunia maya. Gunakan seadanya jangan berlebihan. Begitupun saat bergaul dengan lawan jenis. Di fb itu secukupnya saja, berbeda jika di dunia nyata janganlah sombong jika ia menyapa. Menjaga diri itu bukan berarti sombong, berpaling. Ya, lagi-lagi ini hanya pemikiran saya saja, di usia dewasa saya yang ke 19 Allahua'lam kelak bagaimana.
Dan tulisan ini, hanya kicauan saya saja.

4 comments:

Unknown says:
at: 23 Oktober 2012 pukul 10.18 mengatakan...

boleh bergabung..?

my20000ofwords says:
at: 26 Oktober 2012 pukul 16.00 mengatakan...

Ahlan.. semoga bisa saling membagi manfaat.

Purnama Dewi Madinah says:
at: 26 Oktober 2012 pukul 22.35 mengatakan...

ismaa ^_^

my20000ofwords says:
at: 28 Oktober 2012 pukul 01.21 mengatakan...

ka dewiii ^^ ahlaan :)