Minggu, 05 Januari 2020

Makan Sayuran

Bismillahirrahmanirrahim


Dari zaman kuda ngagegel besi (bahasa ibuku) sayuran sudah jadi makanan penting untuk tubuh namun sekaligus menjadi momok bagi anak-anak bahkan orang dewasa. Ya ga? Saya gitu sih dulu :D jadi paling seneng kalau jadi pemakan sayur bayam, bukan karena jadi popeye *garing tapi karena bundaku jadi bahagia hehe….

Begitu pun kini yes, saat sudah berbuntut. Anak pertama, si shalihah yang lincah, cerdas, dan penuh sopan santun (ini doa ya, biar jadi kenyataan aamiin) saya merasa tidak begitu sukses dulu saat memberikannya MPASI, atau bahkan saat mengandungnya. Hiks, maafkan Annem nak. Tapi 

Alhamdulillah sejak umurnya 1 tahun, kami (Annem Babamnya Maryam) sudah bertekad untuk tidak lepas memberikannya makanan sehat seperti sayur rebus.

Alhamdulillah saat banyak anak merasa horror memakan sayur-sayuran dan orang tua yang kepayahan memaksa anaknya makan sayur, ananda Maryam makan, berbekal, dan ngemil sayur rebus dengan suka rela. Walau ada hari-hari atau bahkan pekan-pekan yang dia tidak mau makan sayur rebus. Dulu sih, saat masih satu tahunan. Sekarang Maryam sudah tiga tahun, Alhamdulillah sudah bisa dengan metode reward. Misal, “Maryam, kalau kamu makan sayur ini segera dan habis, Annem akan bacakan buku.” Dia dengan amat semangat melahapnya. Tentu ini bukan secara tiba-tiba ya dan tentu ini anugerah dari Allah, yang paling utama.

Dimulai dari niat yang lurus lillaahi ta’ala, agar anak kita tumbuh menjadi hamba yang kuat beribadah, berdakwah, memberi contoh (Bapak ibunya jangan malas makan sayur yess), menyiapkan, mengikutsertakan anak dalam prosesnya, tidak memaksa, dll. Pakai metode reward insya Allah bisa juga, tapi jangan bablas, Tarik ulurlah. Karena yang pernah saya dengar metode ini seharusnya tidak digunakan untuk kebutuhan pokok. Jadi saya lebih menakar dan memperhatikan kondisi.

Walau begitu, di usia Maryam yang 3 tahun ini beratnya masih 10kg dan tb nya cukup imut-imut, saya lupa berapa hehe.. doakan ya agar ananda menjadi anak shalihah mushlihah J