Sabtu, 04 Mei 2013

At-Tahrim Ayat 6


Bismillahirrahmanirrahim….

Saya ingin menceritakan perasaan saya terhadap ayat 6 dari pada surat at-tahrim.
Saat Allah berkata, "Ya Ayyuhalladzina aamanu" saya paling suka dengan kalimat ini, hati saya begitu terpanggil dengan gagah. Ana mu`minah ya Rabb…. Kemudian Allah mulai menyampaikan perintahnya, "Quu anfusakum wa ahlikum naaran wa quuduhannasu wal hijarah…." "Quu?" gumam saya dalam hati. Belum selesai satu ayat saya baca, saya sudah berpindah ke sisi Alqur'an, terjemahannya. "Peliharalah" begitu yang tertera. Seketika sudah bisa saya terka arti kata-kata berikutnya.
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat yang kasar, keras dan tidak pernah mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Dan senantiasa melaksanakan  sesuai apa yang diperintahkan".
Kiranya, itulah arti singkat surah attahrim ayat 6. Ayat tersebut seketika menjadi favorit bagi saya. Saya biasa membaca mad jaiz munfashil hanya 2 harakat. Tapi rasanya pada ayat tersebut ingin say abaca 5 sampai 6 harakat. Entah menandakan apa, tapi semata-mata saya maksudkan agar perintah Allah, "Quu" tersebut benar-benar melekat dalam pikiran saya meresap perlahan ke dalam hati ini, yang mudah sekali lalai. Wallahi, perintah Allah dan tahdzirnya pada ayat tersebut bukan main dampaknya pada diri saya. Tanpa Allah sebutkan bagaimana malaikat malik menjaga neraka, tanpa Allah sebutkan apa bahan bakar neraka, cukuplah neraka itu menakutkan bagi saya. Namun rasa-rasanya Allah yang maha tahu itu kasihan terhadap hamba-Nya yang mudah sekali lalai dan terbuai dalam maksiat-maksiat kecil. Maka, Allah ingatkan dengan perlahan tapi kian meningkat wanti-wantinya.
Peliharalah diri kita dan keluarga kita. Wallahi, Allah yang meminta itu, peliharalah diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Berarti kita memiliki kewajiban untuk menjaga anggota keluarga kita dari jilatan api neraka, dan mereka memiliki hak untuk kita tolong. Kita bukanlah manusia yang baru mengenal iman dan islam kemarin, telah lama iman bersemayam di dalam hati kita, bahkan ayah dan bunda kita juga seorang muslim. Apa yang membuat kita statis masih dalam kondisi iman yang biasa-biasa saja? Indonesiakah? Keluarga kita sendirikah? Sekolahkah? Lingkungankah? Atau….. pasti diri kita sendiri.
Peliharalah diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Kita pasti mampu melakukan itu, pasalnya, Allah sendiri yang minta!
Atau, kalau tidak mau menjadi pemelihara, boleh jadi maka kita akan menjadi wanti-wanti yang berikutnya? "bahan bakar neraka" na'udzubillah tsumma na'udzubillahi min dzalik!
Ingin dimanja oleh malaikat ridwan atau dimaki oleh malaikat malik? Sudah pasti yang pertama. Betapa kasarnya malaikat malik nanti, mungkin karena malaikat malik muak melihat manusia, yang setiap hari Allah kasih nikmat iman, islam, kecerdasan, kesejahteraan, kekayaan, kebahagian, nikmat sehat jasmani, rohani, dan lain-lain namun si manusia masih saya mengerjakan apa yang Allah larang dan tak peduli dengan apa yang Allah perintahkan dan dia condong pada kekufuran. Aduhaiiiiiiii…… rasanya malaikat malik kesal bukan main, "kau permainkan Allah!" jangan kaget dengan lirikannya saja yang mungkin nanti sudah cukup menyayat-nyayat hati kita. Allahumma innaa na'udzubika min 'adzabil qabr, wa min 'adzabi jahannam!
Allah, jikalah kami ini memang sering melakukan maksiat, namun kami bukan orang yang enggan bertaubat. Dan Kau sendiri yang bilang, saat kami bertaubat Kau begitu senang, Kau merasa yakin bahwa hamba-Mu ini beriman atas keberadaan-Mu maka kami bertaubat, maka ya Allah, jauhkan kami dari kematian sebelum kami bertaubat!
Kalau kita merasa tidak beruntung untuk menjadi manusia yang Allah beri nafsu, kemudian kita menyalahkan nafsu yang membuatmu mudah malas, lalai, bermaksiat maka kita belum benar-benar mengerti, mengapa Allah bersaksi bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang paling sempurna.
Dengarlah kawan, Allah sempurnakan diri kita dengan sesuatu, yang kita sebut itu "akhlaq al-karimah."

11 comments:

Muhammad Fadhlil Abrar says:
at: 5 Mei 2013 pukul 01.28 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Muhammad Fadhlil Abrar says:
at: 5 Mei 2013 pukul 01.32 mengatakan...

mantap, subhanallah ustadzah tulisannya ..

wah wah hati2 kita kalau baca quran, jangan di tambah2 madnya bisa menyalahkan kemurnian dan ke aslian qurannya , bahaya :) :D hihihi

" اللفظ في نظيره كمثله " kata Imam Al Jazary

iya kan ?? hehehe

jazakillah khoiron (Y)

my20000ofwords says:
at: 5 Mei 2013 pukul 04.50 mengatakan...

Ahlan.... Tamu jauh. Kayfal hal? Kayfa imtihan? Mumtaz insyaAllah...

Syukran dil koreksinya, tapi yg saya bicarakan di atas itukan mad jaiz munfashil ya? Setau sy yg baru bljr serius alquran ini (mhn maaf) dr dua metode masyhur thayyibah annasyr membolehkan mad jaiz dibaca 2,4,5,6 sedang metode syatibi 4,5,6 antum afham drpd sy dil insyaAllah... Nah jd, insyaAllah imma 2,4,5,6 ga salah asal tdk lbh dr itu, utk kasus mad jaiz.. Gitu ga dil?

Berbeda kasusnya kalau yg sy lebihkan adl mad thabii, jelas panjangnya hanya 2 harakat sj dan tdk bs lbh dr itu.
Allahua'lam.
Senang sekali, syukran dil udah sharing ilmu.

Muhammad Fadhlil Abrar says:
at: 5 Mei 2013 pukul 14.14 mengatakan...

blum ujian..Is tanggal 11 imtihan syafawi , tnggl 25 mulai ujian tahririnya..Amiiinn..Ya rabb..

oh afwan..bnar2 afwan,ana gak kebaca yang 5-6 harakatnya, soalnya tadi baca cepat aja tulisannya , yang kebaca tadi, Isma ingin mengkhusus kan untuk memanjangkan mad jaiz itu lebih dari 2 biasanya. maklumlah lagi gak fokus, afwan ana Asif

mohon maaf, jujur ini emang keslahan dari pihak pribadi, gak menyalahkan kok tulisannya. Alhamdulillah tulisannya sangat membantu untuk ketenangn jiwa2 yang lagi galau hehe :). intinya bukan masalah tajwid kok yang akan di nilai, tpi masalah persiapan kita terhadap mau'id Allah nantinya.. (y)

gak ada yang lebih afham, kita kan sma2 belajar..lagian yang lebih seniorlah yang lebih baik dari yang Junior.hehe :) :D insya Allah #sangat mencerahkan..

Insya Allah sesuai kok, dengn apa yang sama2 kita pelajari, seperti itu. Terima kasih masukannya , mga makin baik kedepannya Jazakillah Khoir...

my20000ofwords says:
at: 5 Mei 2013 pukul 15.07 mengatakan...

Heheh.. Udah saya duga dil, ada yg kelewat shg jadi miss.
Khair gpp dil insyaAllah..
Itu td sekalian sy agak rincikan mungkin aja nanti ada kawan lain yg baca insyaAllah, kalau antum udah fahamlah :D

Masih di IAC nih dil?

Unknown says:
at: 5 Mei 2013 pukul 20.06 mengatakan...

Ismah, Mampir juga ke blog ini ya...

http://abangbuy.blogspot.com/
sip... (Y)

Muhammad Fadhlil Abrar says:
at: 5 Mei 2013 pukul 20.30 mengatakan...

oh ... kalau jadi Anggota sih masih insya Allah, tapi blum dapat sanad karna gak sempat ikut ujian kemarin , Ada agenda Kekeluargaan yang mesti di tuntaskan.....

ntar di coba lagi deh tahun depan ikut ujian...moga gak ilang2 ilmunya

Syukron kasiron :)

my20000ofwords says:
at: 5 Mei 2013 pukul 21.03 mengatakan...

Iya udah mampir,. Blognya ramai masyaAllah! Barakallahu fiik..

my20000ofwords says:
at: 5 Mei 2013 pukul 21.04 mengatakan...

InsyaAllah dil masih Ada 2 tahunan lg utk ngambil sanad ini itu, barakallahu fiik!
Abd ya.

PN says:
at: 11 Mei 2013 pukul 09.10 mengatakan...

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat yang kasar, keras dan tidak pernah mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Dan senantiasa melaksanakan sesuai apa yang diperintahkan"

cambuk banget ya kak.. subhanAllaah :((

my20000ofwords says:
at: 12 Mei 2013 pukul 01.36 mengatakan...

Iya Mita.. Allah memperingati kita. Semoga kita termasuk org2 yang senantiasa peka pada peringatan. InsyaAllah :)

Barakallahu fiik..