Hanya sebuah kesenangan, yang membuat kau
tersenyum, tersipu di depan layar laptop ataupun handphone
Hanya sebuah kesenangan, yang membuat hatimu
berdebar membaca kalimat-kalimatnya, yang menari indah dalam mimpi malammu
Hanya sebuah kesenangan, yang membuat kau
merasa menjadi orang paling bahagia di dunia saat kau berhasil berbincang riang
bersamanya.
Aduhai diri, itu hanya kesenangan!
Kejar kesenangan itu, dekati, rebut! Genggam
rekat, peluk erat jangan lepaskan!
Teruslah tersenyum begitu, sendiri, tersipu
memerah,
Teruslah begitu biarkan hatimu bergejolak
hebat tak biasa, nikmati!
Teruslah begitu menari-nari sambil
menggenggam pesawat telepon di telinga, dengarkan suara lembutnya, resapi
dalam-dalam, agar kau semakin cinta padanya, agar kau…. Semakin senang!
Duhai, kau sebut itu cinta? Oh, siapakah gerangan yang melukai makna
cinta yang suci?
Semua ini, kesenangan.
Aduhai diri, tidakkah kau ingin membuka mata, duniamu bukan lagi bersama
dengan-Nya!
Siapa bilang?
Meski senang, tentu kau tak lupa untuk
shalat bukan?
Berjalan di belakangnya, memperhatikan
gerak-geriknya, dhuha di belakangnya, khusyu berdo'a sambil mendongak-dongak,
boleh jadi ia sudah pergi meninggalkan mushalla. Iya kah?
Benar, kau tak melupakan perintah-Nya!
Aduhai diri, tidak kau sadar, namun kau tak menyimpan Ia di hatimu, tak
berdo'a kepada-Nya kecuali hanya sebatas do'a yang kau baca cepat. Meski Ia
maha tahu, maha pemurah untuk mengabulkan segala pintamu!
Aku tanya, masihkah kau begitu, duduk menunduk dengan khusyu berdzikir
dalam hening mengingat-Nya, berdo'a kepada-Nya walau jarang sekali dengan
rintih namun kau lafalkan dengan baik? masihkah kau rela waktu akhir malammu
terenggut untuk tahajjud, istikharah dan witir, dengan rintihmu dalam setiap
sujud dan tunduknya kepala? Masihkah kau begitu, mengiringi helaan nafas dhuha
saat melangkah ke mushalla, "sesungguhnya dhuha ini adalah untuk
mensyukuri segala nikmat-Mu di pagi ini yaa Rabb"? Masihkah kau, mendebat
hatimu sendiri saat riya, ujub, sum'ah mengobrak-abrik niat baikmu?
Rabbi, inni dzhalamtu nafsiy, faghfirliy….
Kejar semua itu, jika memang yang kau cari adalah kesenangan.
Berhenti, bertaubat, berubah dan ambillah hikmah, jika yang kau cari
adalah kebahagiaan.
Semoga Allah membahagiakan kita, dunia dan akhirat.
malam ahad, 2 maret 2013
untuk diri, yang dahulu.
Alhamdulillahirabbil'aalamin.
6 comments:
at: 2 Maret 2013 pukul 07.18 mengatakan...
ttg hati siapa ini Ma? ehm:D
at: 2 Maret 2013 pukul 22.30 mengatakan...
Dua2nya aku Milka.. Heheh
at: 5 Maret 2013 pukul 21.12 mengatakan...
Bentar mmm..
Ini isma muhsonah sunman dr bogor ya?
Yg dulu tinggal di doki, mesir...
at: 10 Maret 2013 pukul 03.56 mengatakan...
assalamu'alaykum, Weh ada guru nahw. Antum dan teman2 apa kbr? Masih sering belajar bareng insyaAllah? Kpn ada imtihan lg? Bittaufiq wannajah.. Wafaqakumullah. Semangat sll belajarnya teman2.
at: 10 Maret 2013 pukul 21.04 mengatakan...
Haha masya Allah g salah lagi..ng nyangka ya.. berkat isma jg semuany sehat alhamdulilah...
Guru nahwu? Isma lah yg patut dipanggil guru haha.. Skrg udah kuliah dmna ? Nggak ada kabar lg nih.. Kawan2 pada nanyain tuh lulusan dr darul ulum n markas nil yg suka aktif menyemangati anak ma'had, yg ngasih aplaus bwt ma'had di english camp itu.. Mana yah haha..
at: 10 Maret 2013 pukul 22.24 mengatakan...
Alhamdulillah blm lanjut, addu'a biddu'a ya, insyaAllah. Kalau gitu antum siap2 jd panitia english camp ya. Hehe
Mesir apa kabar mam? Musykilahnya hanya di bbrp titik aja kan, alhamdulillah? Sy kurang ngikutin kabar mesir.
Posting Komentar