Bismillahirrahmanirrahim
Waktunya kurang dari 2 bulan. Kata payah yang akan keluar dari mulut
saya sendiri mungkin, "Gila!" tapi lebih dari itu, saya memilih untuk
banyak bahkan terus beristighfar. Dhaif, lemah sekali. Dengan dunia saja kalah,
bagaimana dengan urusan dengan akhirat nanti?
Ya, waktunya kurang dari 2 bulan. Siapa yang bertanggung jawab? Saya,
diri saya sendiri. mau menuntut siapapun, tak akan bisa. Sebab, ini pilihan
diri.
Kawan, kita memang tidak akan pernah tahu apakah perkara ini baik, atau
buruk untuk kita sampai benar-benar hal itu terjadi. Tapi, bukankah Allah telah
menyediakan istikharah sebagai ikhtiar pencarian ridha-Nya? Allah sediakan
tenaga dan pikiran kita, untuk kita berusaha. Dia tak akan pernah ingkar dengan
janji-Nya untuk mengubah suatu kaum, jika kaum itu benar-benar ingin berubah.
Ribuan kali saya meyakini, dan ribuan kali juga saya terlupa-melupakan. Demi
Allah, Allah telah menyediakan "maaf dan ampunan," untuk menenangkan
hati, sekaligus meringankan beban kita. Pejamkan mata, istighfar panjang dan
dalam-dalam untuk segala khilaf dan kesalahan kemarin dan dahulu. Astaghfirullahal'adzhiim..
min kulli dzanbil'adzhiim (Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung,
atas segala dosa besar….)
Pertama kali saya belajar membaca al-ma'tsurat ya saat SMP itu. namun
belakangan (di akhir SMA) baru saya sadari indahnya do'a-do'a di dalam
al-ma'tsurat. Bismillahi masya Allah. terlalu sayang untuk dibaca begitu saja,
tanpa penghayataan walau hanya pada beberapa bagian saja, walau hanya 1-5 detik
penghayatan saja. Contohnya do'a ini,
Allahumma anta rabbi la
ilaha illa anta, khalaqtani wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika
ma-statha'tu, a'udzu bika min syarri ma shana'tu, abu`u laka bini'matika
'alayya wa abu`u bidzanbi faghfirli fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.
Ya Allah,
Engkau-lah Tuhanku, tiada tuhan selain engkau yang telah menciptakan aku. Aku
adalah hamba-Mu dan aku berada di atas sumpahku dan janjiku pada-Mu semampuku.
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku lakukan. Aku mengakui atas
nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosa (yang aku perbuat).
Maka, maafkanlah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain
Engkau. (HR Muslim)
Indah tidak? Belum terasa? Baca lagi! Indah? belum juga? Baca sekali
lagi, lebih pelan lagi…. Resapi. Betapa romantisnya kita dengan Allah. Kita
menyadari sepenuhnya, kita hamba Allah, kita berusaha sepenuhnya untuk menepati
janji kita terhadap Allah, kita menyadari segala khilaf, menyadari segala
salah, menyadari segala keburukan diri namun…. Kita masih berharap untuk terus
berada dalam lindungan dan naungan-Nya, maka… Maafkanlah aku. Sesungguhnya tidak ada yang
mengampuni dosa-dosa selain Engkau.
Rabbana, yassir lanaa, umuurana.. wa laa tu`assir....
Allah, peluk kami dengan
erat.
0 comments:
Posting Komentar