Jumat, 01 Juni 2012

Belajar


Bismillahirrahmanirrahim
Belajar adalah sebuah proses yang seharusnya dijalani oleh setiap manusia. Belajar tak penting formal atau tidak, yang penting belajar. Intinya, mendapatkan ilmunya. Ilmu itu mengayakan, menyejahterakan, menentramkan, dengan “Bismi rabbika al-ladzi khalaq”. Jangan mengutuk diri, saat hanya belajar satu atau dua hal kecil saja setiap harinya. Karena belajar juga tentang sebuah kekonsistensian, sebuah keistiqamahan. Tetaplah berjalan menuntut ilmu, menghargai diri sendiri, memanfaatkan waktu yang kita miliki. Toh jika benar-benar haus, akan banyak air minum yang kita cari, kita butuhkan untuk diminum, menghilangkan segenap rasa haus yang dirasa. Adakah rasa haus yang bisa ditahan oleh perasanya? Allah saja masih menganugerahkan kita air yang begitu banyak, kenapa harus berhenti untuk mencari, menggali?
Belajar itu tentang kesadaraan. Dipaksa, jika sadar tak masalah. Tanpa paksa, sadar, jadinya indah. Belajar membukakan mata kita tentang betapa luasnya, lebarnya, terbentangnya alam semesta ini, yang tak mampu dilihat dari satu tempat berdiri saja. Berpindahlah. Maka keindahan-Nya yang lain akan terlihat dari sisi awal yang tak mampu dilihat.
Belajar mengenalkan kita pada cinta yang lain, cinta pada ilmu. Menghormati guru, yang telah mempersembahkan waktunya untuk mengajari kita, menghargai ilmu dengan mengamalkannya dan mengajarkannya kepada yang lain. Lihatlah balasan yang Allah beri pada seorang pendidik, walau hanya mengajarkan jika kau tersenyum maka itu bernilai ibadah J cinta pada ilmu akan terlabuh juga pada sang pemilik ilmu, Allah dengan “bismi rabbika al-ladzi khalaq”.
Maka untuk meninggalkan negeri ini cukup berat rasanya. Belum satu tahun saya berdiri di sini. Ilmu-Nya, Allah melenakan saya untuk tetap berlama-lama di sini. Duhai, saya pun ingin pulang, menebar benih pada lumbung-lumbung kebaikan, beramal, bermanfaat dengan ilmu yang saya punya. Namun terlalu dini bagi saya untuk pulang dengan ilmu yang belum sampai sebesar biji jagung ini. Maaf. Tetapi qariiban, insyaAllah J
Lihatlah bagaimana Allah membarakahi negeri ini dengan para ‘alim ‘ulamanya, al-azhar yang berdiri kokoh, tegak sendiri di antaranya, darul ‘ulum yang sang imam hasan belajar di sananya, dahulu…. Wajah para syuyukh yang menentramkan, dengan ilmu Allah yang menerangkannya selalu menarik hati untuk kembali lagi ke tempat tersebut, mendengarkan, menyimak, bertalaqqi, belajar, dan belajar. Paham tak paham bukanlah masalah yang besar. Tetaplah duduk, bersabar. Rasakanlah, Allah membantu kita dalam memahami ilmu-Nya. Adakah, orang yang sudah ikhlas datang menyerahkan diri untuk mempelajari ilmu Allah, namun Allah acuhkan keberadaannya? Saat keinginan untuk belajar baru sampai pada niat di hati saja, Allah sudah mempermudah jalan kita menujunya, menuju tempat-tempat ilmu, menuju kebaikan. Berniatlah, berusahalah, berdoa, dan yakinlah J
Zidnaa ‘ilman, warzuqnaa fahman yaa Rabb.. aamiin..

0 comments: