Bismillahirrahmanirrahim….
Saya
ingin menceritakan perasaan saya terhadap ayat 6 dari pada surat at-tahrim.
Saat Allah berkata, "Ya
Ayyuhalladzina aamanu" saya paling suka dengan kalimat ini, hati saya
begitu terpanggil dengan gagah. Ana mu`minah ya Rabb…. Kemudian Allah mulai
menyampaikan perintahnya, "Quu anfusakum wa ahlikum naaran wa quuduhannasu
wal hijarah…." "Quu?" gumam saya dalam hati. Belum selesai satu
ayat saya baca, saya sudah berpindah ke sisi Alqur'an, terjemahannya.
"Peliharalah" begitu yang tertera. Seketika sudah bisa saya terka
arti kata-kata berikutnya.
"Wahai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat yang kasar, keras dan tidak
pernah mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Dan senantiasa
melaksanakan sesuai apa yang
diperintahkan".
Kiranya, itulah arti singkat surah
attahrim ayat 6. Ayat tersebut seketika menjadi favorit bagi saya. Saya biasa
membaca mad jaiz munfashil hanya 2 harakat. Tapi rasanya pada ayat tersebut
ingin say abaca 5 sampai 6 harakat. Entah menandakan apa, tapi semata-mata saya
maksudkan agar perintah Allah, "Quu" tersebut benar-benar melekat
dalam pikiran saya meresap perlahan ke dalam hati ini, yang mudah sekali lalai.
Wallahi, perintah Allah dan tahdzirnya pada ayat tersebut bukan main dampaknya
pada diri saya. Tanpa Allah sebutkan bagaimana malaikat malik menjaga neraka,
tanpa Allah sebutkan apa bahan bakar neraka, cukuplah neraka itu menakutkan
bagi saya. Namun rasa-rasanya Allah yang maha tahu itu kasihan terhadap
hamba-Nya yang mudah sekali lalai dan terbuai dalam maksiat-maksiat kecil. Maka,
Allah ingatkan dengan perlahan tapi kian meningkat wanti-wantinya.
Peliharalah diri kita dan keluarga
kita. Wallahi, Allah yang meminta itu, peliharalah diri kita dan keluarga kita
dari api neraka. Berarti kita memiliki kewajiban untuk menjaga anggota keluarga
kita dari jilatan api neraka, dan mereka memiliki hak untuk kita tolong. Kita bukanlah
manusia yang baru mengenal iman dan islam kemarin, telah lama iman bersemayam
di dalam hati kita, bahkan ayah dan bunda kita juga seorang muslim. Apa yang
membuat kita statis masih dalam kondisi iman yang biasa-biasa saja? Indonesiakah?
Keluarga kita sendirikah? Sekolahkah? Lingkungankah? Atau….. pasti diri kita
sendiri.
Peliharalah diri kita dan keluarga
kita dari api neraka. Kita pasti mampu melakukan itu, pasalnya, Allah sendiri
yang minta!
Atau, kalau tidak mau menjadi
pemelihara, boleh jadi maka kita akan menjadi wanti-wanti yang berikutnya?
"bahan bakar neraka" na'udzubillah tsumma na'udzubillahi min dzalik!
Ingin dimanja oleh malaikat ridwan
atau dimaki oleh malaikat malik? Sudah pasti yang pertama. Betapa kasarnya malaikat
malik nanti, mungkin karena malaikat malik muak melihat manusia, yang setiap
hari Allah kasih nikmat iman, islam, kecerdasan, kesejahteraan, kekayaan,
kebahagian, nikmat sehat jasmani, rohani, dan lain-lain namun si manusia masih
saya mengerjakan apa yang Allah larang dan tak peduli dengan apa yang Allah
perintahkan dan dia condong pada kekufuran. Aduhaiiiiiiii…… rasanya malaikat
malik kesal bukan main, "kau permainkan Allah!" jangan kaget dengan
lirikannya saja yang mungkin nanti sudah cukup menyayat-nyayat hati kita.
Allahumma innaa na'udzubika min 'adzabil qabr, wa min 'adzabi jahannam!
Allah, jikalah kami ini memang
sering melakukan maksiat, namun kami bukan orang yang enggan bertaubat. Dan Kau
sendiri yang bilang, saat kami bertaubat Kau begitu senang, Kau merasa yakin
bahwa hamba-Mu ini beriman atas keberadaan-Mu maka kami bertaubat, maka ya
Allah, jauhkan kami dari kematian sebelum kami bertaubat!
Kalau kita merasa tidak beruntung
untuk menjadi manusia yang Allah beri nafsu, kemudian kita menyalahkan nafsu
yang membuatmu mudah malas, lalai, bermaksiat maka kita belum benar-benar
mengerti, mengapa Allah bersaksi bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang
paling sempurna.
Dengarlah kawan, Allah sempurnakan
diri kita dengan sesuatu, yang kita sebut itu "akhlaq al-karimah."
11 comments:
at: 5 Mei 2013 pukul 01.28 mengatakan...
at: 5 Mei 2013 pukul 01.32 mengatakan...
mantap, subhanallah ustadzah tulisannya ..
wah wah hati2 kita kalau baca quran, jangan di tambah2 madnya bisa menyalahkan kemurnian dan ke aslian qurannya , bahaya :) :D hihihi
" اللفظ في نظيره كمثله " kata Imam Al Jazary
iya kan ?? hehehe
jazakillah khoiron (Y)
at: 5 Mei 2013 pukul 04.50 mengatakan...
Ahlan.... Tamu jauh. Kayfal hal? Kayfa imtihan? Mumtaz insyaAllah...
Syukran dil koreksinya, tapi yg saya bicarakan di atas itukan mad jaiz munfashil ya? Setau sy yg baru bljr serius alquran ini (mhn maaf) dr dua metode masyhur thayyibah annasyr membolehkan mad jaiz dibaca 2,4,5,6 sedang metode syatibi 4,5,6 antum afham drpd sy dil insyaAllah... Nah jd, insyaAllah imma 2,4,5,6 ga salah asal tdk lbh dr itu, utk kasus mad jaiz.. Gitu ga dil?
Berbeda kasusnya kalau yg sy lebihkan adl mad thabii, jelas panjangnya hanya 2 harakat sj dan tdk bs lbh dr itu.
Allahua'lam.
Senang sekali, syukran dil udah sharing ilmu.
at: 5 Mei 2013 pukul 14.14 mengatakan...
blum ujian..Is tanggal 11 imtihan syafawi , tnggl 25 mulai ujian tahririnya..Amiiinn..Ya rabb..
oh afwan..bnar2 afwan,ana gak kebaca yang 5-6 harakatnya, soalnya tadi baca cepat aja tulisannya , yang kebaca tadi, Isma ingin mengkhusus kan untuk memanjangkan mad jaiz itu lebih dari 2 biasanya. maklumlah lagi gak fokus, afwan ana Asif
mohon maaf, jujur ini emang keslahan dari pihak pribadi, gak menyalahkan kok tulisannya. Alhamdulillah tulisannya sangat membantu untuk ketenangn jiwa2 yang lagi galau hehe :). intinya bukan masalah tajwid kok yang akan di nilai, tpi masalah persiapan kita terhadap mau'id Allah nantinya.. (y)
gak ada yang lebih afham, kita kan sma2 belajar..lagian yang lebih seniorlah yang lebih baik dari yang Junior.hehe :) :D insya Allah #sangat mencerahkan..
Insya Allah sesuai kok, dengn apa yang sama2 kita pelajari, seperti itu. Terima kasih masukannya , mga makin baik kedepannya Jazakillah Khoir...
at: 5 Mei 2013 pukul 15.07 mengatakan...
Heheh.. Udah saya duga dil, ada yg kelewat shg jadi miss.
Khair gpp dil insyaAllah..
Itu td sekalian sy agak rincikan mungkin aja nanti ada kawan lain yg baca insyaAllah, kalau antum udah fahamlah :D
Masih di IAC nih dil?
at: 5 Mei 2013 pukul 20.06 mengatakan...
Ismah, Mampir juga ke blog ini ya...
http://abangbuy.blogspot.com/
sip... (Y)
at: 5 Mei 2013 pukul 20.30 mengatakan...
oh ... kalau jadi Anggota sih masih insya Allah, tapi blum dapat sanad karna gak sempat ikut ujian kemarin , Ada agenda Kekeluargaan yang mesti di tuntaskan.....
ntar di coba lagi deh tahun depan ikut ujian...moga gak ilang2 ilmunya
Syukron kasiron :)
at: 5 Mei 2013 pukul 21.03 mengatakan...
Iya udah mampir,. Blognya ramai masyaAllah! Barakallahu fiik..
at: 5 Mei 2013 pukul 21.04 mengatakan...
InsyaAllah dil masih Ada 2 tahunan lg utk ngambil sanad ini itu, barakallahu fiik!
Abd ya.
at: 11 Mei 2013 pukul 09.10 mengatakan...
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat yang kasar, keras dan tidak pernah mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Dan senantiasa melaksanakan sesuai apa yang diperintahkan"
cambuk banget ya kak.. subhanAllaah :((
at: 12 Mei 2013 pukul 01.36 mengatakan...
Iya Mita.. Allah memperingati kita. Semoga kita termasuk org2 yang senantiasa peka pada peringatan. InsyaAllah :)
Barakallahu fiik..
Posting Komentar