Rabu, 23 Mei 2012

Menunggu


Bismillahirrahmanirrahim
Aku bukan hendak membela diri. Hanya saja tak ingin menyiksa diri. Allah Engkau maha tahu apa yang sedang terjadi. Pada langit yang telah terbalutkan malam. Sebelum hadirnya mentari yang akan memberikan petunjuk pada setiap orang yang sedang mencari, maka izinkanlah aku untuk menunggumu di sini. Di sini, dalam tempat yang tak terjamah bahkan oleh jemariku sendiri. Benteng yang kokoh, pasti ada penjaganya. Tak sampai hatilah, walau hanya mengetuk pintu masuknya saja.

Kelak saat aku datang membawa satu buah zaitun, akankah kau bertandang kembali dengan membawa 10 zaitun? Sayangnya, ini bukan soal sedekah yang mengayakan itu. Iyakah?

Kalau bukan rezeki, akan jatuh juga buah zaitun itu. Seberapa hebatpun aku mengharap. Tak apa, ikhlaskan saja. Apapun buahnya yang kelak kudapat, manis, tawar, asam, pahit sekalipun tetap bermakna manis, bagi mereka yang tahu bahwa buah itu tetaplah pemberian dari Allah, yang maha indah. Maka senjataku, sujud panjang dalam istikharah.

0 comments: