Bismillahirrahmanirrahim
Kita sama saja, sampai Hijab yang membedakan kita. Bukan saya
mengikrarkan kesucian diri, dengan Hijab yang melekat menutupi aurat saya,
bukan. Namun ikrar ini adalah usaha saya dalam menjaga sifat, sikap dan laku
diri agar tetap dalam batas yang syar'i. menjaga diri, dari membuat Allah
murka, atau paling tidak yang membuat saya sangsi untuk melakukan hal-hal
tercela. Namun lagi-lagi, saya yang tidak pernah luput dari salah dengan segala
kelemahannya.
Kita dahulu berbeda, sampai Hijab yang menyatukan kita, bertukar kisah
bahagia saat diri pertama kali memutuskan untuk berhijab, Allahu Akbar. Menangis
tersedu-sedu mengingat bagaimana dahulu kita begitu jauh dari-Nya, mengelak
dari hidayah-Nya, mengurung diri dari cahaya-Nya. Nastaghfirullah…. Bukan tanpa
usaha kita berhijab, bukan tanpa perlawanan, bahkan dengan diri sendiri. Dengan
air mata, hati tunduk berucap, "Allah, kini kudengar seruan-Mu, bantulah,
kuatkanlah aku!"
Hijab yang melekat ini, akan menjadi saksi ukhuwah di antara kita juga,
bagaimana kita saling menguatkan, bahkan rela diri tersakiti demi keistiqomahan
jiwa yang lain.
Saya hanya ingin ta'at, kepada Allah. kepada Ia yang selalu mencurahkan
nikmatnya untuk saya, tanpa bosan! Sekalipun berulang kali Allah, saya
kecewakan.
Allah, saksikanlah bahwa Hijab ini adalah pengikat, pengikat kuat antara
jiwa yang lemah ini, dengan Engkau yang maha kuat.
Izinkan kami menjadikan Hijab sebagai alat meng-iba kepada-Mu, karena
takut akan adzab-Mu.
Kabulkanlah Yaa Allah, dengan Hijab ini kelak kami berkumpul di surga.
Allah, izinkanlah kami untuk terus memetik hidayah-Mu yang agung, hingga
tangan-tangan kami mencapai surga atas keridhaan-Mu.
Kami yang fakir, pantaskah meminta kepada-Mu?
Yaa muqallibal quluub, tsabbit quluubanaa 'alaa diinik….
Duhai Allah yang maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati-hati kami
dalam agama-Mu. Aamiin.
4 September 2012, diperingati sebagai Hari Hijab Internasional.
0 comments:
Posting Komentar